Pendahuluan
Politik luar
negeri adalah keseluruhan perjalanan pemerintah untuk mengatur semua hubungan
dengan negara lain. Politik luar negeri merupakan pola perilaku yang diwujudkan
oleh suatu negara sewaktu memperjuangkan kepentingan nasionalnya dalam
hubungannya dengan negara lain. Interaksi antar negara itu dapat berlangsung
dalam sistem internasional, di mana ternyata negara tetap masih merupakan aktor
utama dalam hubungan internasional tadi. Maka dengan demikian hubungan
internasional merupakan forum interaksi dari berbagai kepentingan-kepentingan
nasional. Dalam interaksi itu pula setiap negara berupaya menegakkan dan
mempertahankan kepentingan nasionalnya dalam forum interaksi masyarakat
internasional yakni dengan melalui kebijaksanaan politik luar negeri
masing-masing.
A. Pendekatan Polugri dalam HI
1.
Pendekatan
pemikiran strategis suatu Negara
Pendekatan ini dapat juga dikatakan dengan pendekatan
adaptif,salah satu tokoh pemikirnya adalah James N. Rosenau. Menurut teoritisi
pendekatan ini lingkungan akan menimbulkan akibat akibat khusus, terlepas
dari tindakan apa yang dilakukan oleh negara tersebut, model ini akan memisahkan
perkiraan kapabilitas yang dimiliki oleh sebuah negara dengan posisi
geopolitiknya, keadaan geografis dan sebagainya. Menurut Rosenau politik luar
negeri merupakan suatu mekanisme interaksi negara negara dengan beradaptasi
dengan lingkungannya. Kondisi sebuah negara akan mempengaruhi politik luar
negerinya. Negara yang memiliki lingkungan strategis pasti akan memiliki
politik luar negeri yang berbeda.
2. Pendekatan
konsep tingkat analisis ( Levels of analysis)
Salah satu tokoh yang menggunakan
pendekatan level of analysis adalah Bary Buzan, menurut Bary Buzan, pendekatan
analisis berfungsi sebagai tahapan dalam melaksanakan hubungan luar negeri
dalam memilahnya pada tatanan internasional, dalam menggunakan level analisis,
Buzan membagi tingkatan analisis menjadi:
· level
internasional,
· level
regional,
· level
negara,
· level sub
Negara dan
· level
individu.
Sehingga dalam menganalisis politik
luar negeri tidak cukup hanya memperhatikan kondisi nasionalnya saja ,tetapi juga
sampai pada tahap internasional dan juga perlu menganalisis level pada tingkat
individu sendiri.
3. Pendekatan “
rings of power “ atau lingkaran
kekuasaan
Analisis dengan pendekatan ini
menganggap bahwa sebuah Negara dalam melakukan politik luar negerinya dengan
Negara lain akan melakukan suatu perjuangan dengan Negara lain, agar
kepentingan negaranya dapat tercapai. Pendekatan model ini berasumsi bahwa
politik luar negeri akan dilakukan oleh Negara Negara dalam dunia internasional
yang merupakan sebuah lingkaran kekuasaan antara satu Negara dengan Negara
lainnya.
Sebuah Negara berhubungan dengan Negara lain merupakan
sebuah hubungan dalam sistem internasional, semua memiliki kekuasaan dan
kekuatan, dimana hal ini akan digunakan untuk dapat mencapai tujuannya ( power ). Kekuatan nasional yang dimiliki
oleh sebuah Negara akan mempengaruhi politik luar negerinya.
4. Pendekatan
formulasi akhir dan implementasi
Seperti yang kita ketahui, hasil
akhir dari sebuah politik luar negeri adalah keluarnya serangkaian
kebijakan, atau sikap. Jadi yang terpenting disini adalah perumusan politik
luar negeri tersebut. Model yang digunakan untuk pendekatan ini yaitu “
decisión making”
Tokoh yang menganalisis model ini yaitu Richard Snyder. Tokoh tokoh dalam pendekatan analisis ini menyatakan
bahwa tindakan internasional merupakan sekumpulan keputusan – keputusan yang
dibuat oleh unit unit politik nasional dimana elit elit politik merupakan aktor
utama yang mengambil keputusan tersebut.
5. Pendekatan rasionalitas
dan rintangannya
Salah satu tokoh yang mengunakan
analisis pendekatan ini adalah William D. Coplin. Pendekatan ini menekankan
bahwa Negara merupakan actor untuk mencapai tujuan nasional mereka dengan
mengkalkulasikan secara rasional dalam kancah politik global. Pada
pendekatan ini, politik luar negeri yang dilakukan oleh sebuah negara merupakan
respon terhadap apa yang dilakukan oleh negara lain. Pendekatan ini mencoba
menganalisis tiap respon apa saja yang akan dilakukan sebagai bentuk dari perhitungan
yang rasional. Pendekatan ini disebut rasional karena akan menghitung atau
menganalisis dari alternatif alternatif yang ada mana laternatif yang paling
baik untuk dijadikan tindakan respon dalam politik luar negeri.
B. Proses Perumusan Polugri dalam Hubungan
Internasional
Langkah langkah
yang dilakukan suatu negara dalam setiap tahap proses politik luar negerinya. Ada beberapa langkah atau tahapan yang
dilakukan oleh sebuah negara dalam proses politik luar negerinya. Yang
terpenting adalah merumuskan politik luar negerinya. langkah langkah tersebut antara lain pertama sebuah negara akan menetapkan
semua tujuan dan kemana arah politik luar negerinya, serta mengumpulkan data
data penting seperti bagaimana kemampuan negaranya, kondisi dunia luar saat ini
dan lainnya, tahap kedua adalah perumusan kebijakan dalam politik luar negeri
untuk dapat mencapai tujuan nasionalnya, biasanya hal ini akan dipengaruhi oleh
faktor dalam negeri. Tahap selanjutnya yang dilalui oleh sebuah negara adalah
keluarnya suatu kebijakan yang nantinya akan diterapkan, dimana dalam kebijakan
tersebut terdapat serangkaian tindakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan
sebuah negara. Berikutnya negara akan melaksanakan politik luar negeri
berdasarkan pada rumusan yang telah dibuatnya, hal ini dilakukuan dengan cara
berhubungan dengan dunia luar, maka pasti akan muncul kemampuan baru sebuah
negara dan tujuan lain yang hendak dicapai kembali, yang kemudian akan kembali
pada proses awal yaitu information assessment.
Kesimpulan
Dalam
setiap politik luar negeri pada umumnya memiliki tujuan maupun sasaran yang
hendak dicapai (foreign policy
objectives) yang terkadang melebihi kepentingan nasionalnya. Dalam hal ini
tergantung kepada si pembuat kebijaksanaan atau keputusan politik luar negeri
yang bersangkutan dan dalam hal ini, sering terjadi perbedaan-perbedaan,
terutama di dalam perspektif, orientasi dan peranan orientasi politik luar
negerinya. Tujuan
politik luar negeri bisa dikatakan sebagai citra mengenai keadaan dan kondisi
di masa depan suatu Negara dimana pemerintah melalui para perumusan
kebijaksanaan nasional mampu meluaskan pengaruh kepada Negara-negara lain
dengan mengubah atau mempertahankan tindakan Negara lain. Hakekatnya kebijakan
luar negeri yang diambil negera melalui langkah politik luar negeri mereka
adalah untuk kepentingan nasional (national
interest) yang didefinisikan sebagai konsep abstrak meliputi berbagai
keinginan dari suatu Negara yang berdaulat.
Dalam
kenyataannya memang timbulnya berbagai tujuan dan sasaran negara-negara dalam
lingkungan internasional. Tujuan dan sasaran itu biasanya mengarah kepada
pengertian kepentingan.
Referensi
Sitepu,
P. Anthonius. 2011. Studi Hubungan
Internasional. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Anak Agung Banyu Perwita & Yanyan Mochamad Yani. 2005. Pengantar
Ilmu Hubungan Internasional. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
http://rikaisnartizone.blogspot.com/2011/09/teori-politik-luar-negeri.html
No comments:
Post a Comment