1.
Pengertian
Pemikiran Politik
Pemikiran
politik merupakan konsep-konsep yang terdapat dalam politik yang digunakan
untuk menjalankan suatu tindakan politik dalam pencapaian tujuan politik itu
sendiri. Politik telah ada sejak zaman dahulu. Yang memperkenalkan politik
pertama kali adalah Aristoteles, yang menyebutkannya dalam bukunya. Menurut
pemikirannya, Aristoteles menjelaskan bahwa politik merupakan cara-cara yang
dilakukan seseorang maupun kelompok untuk mencapai hakikat hidup yang tinggi
yang diwujudkan melalui interaksi sosial. Menurutnya manusia akan hidup bahagia
jika mengembangkan bakat, bergaul dengan akrab dan hidup dengan menggunakan
moralitas yang tinggi.
Namun
pada saat ini pemikiran politik telah mengalami perubahan dan telah
meninggalkan konsep-konsep pemikiran politik Aristoteles. Pada dewasa ini
pemikiran mengenai politik lebih ditekankan untuk menciptakan suatu tatanan
masyarakat yang teratur dan baik, untuk pembuatan suatu keputusan, kebijaksanaan
oleh negara dan lain sebagainya. Selain itu pemikiran politik juga diarahkan
untuk menciptakan suatu keadilan dan mencapai kehidupan yang harmonis. Politik
selalu diindentifikasikan dengan kekuasaan dan kedudukan. Oleh karena itu hal
terburuk yang dapat terjadi dalam politik adalah terjadinya perebutan
kekuasaan, kedudukan maupun kekayaan.
Dalam
perkembangannya pemikiran politik banyak dipengaruhi oleh ajaran maupun
konsep-konsep para ahli. Begitu juga dengan pemikiran politik timur yang sangat
dipengaruhi oleh para ahli yang berasal dari China, India dan lain sebagainya.
Ajaran ini berkembang pesat di daerah timur dan dijadikan landasan bagi
pemikiran dan perkembangan politik timur hingga saat ini.
2.
Tokoh Sentral
dalam Pemikiran Politik Timur
a.
Confucius
Confucius
merupakan seorang tokoh yang sangat sentral yang berasal dari China yang
memiliki peranan yang sangat penting bagi perkembangan politik timur. Confucius
lahir pada abad ke-6 sebelum masehi dan pada abad itu juga lahir ajaran
Taoisme. Confucius merupakan seorang suhu pemberi nasihat, yang mana ajarannya
dikenal sebagai ajaran Confucianisme. Ajaran Confucianisme ini masih dianut
hingga sekarang oleh masyarakat China. Ajaran ini mengajarkan bagaimana
menjalankan cara-cara hidup yang baik yang sesuai dengan tataran pribadi maupun
sosial. Yang menjadi topik utama dalam ajaran ini adalah etika dan juga
politik. Selain itu ajaran Confucianisme juga mengajarkan bahwa manusia dapat
mengatur kehidupannya sesuai dengan keinginannya.
Confusius
bisa dikatakan sebagai seorang suhu miskin, namun selalu dianggap sebagi orang
yang berasal dari kelas tuan tanah atau kapitalis. Namun pada kenyataannya
Confucius menghabiskan banyak waktu hidupnya tanpa memilih pekerjaan, bahkan
Confucius selalu dalam keadaan kekurangan uang dan juga sebagai orang yang
tidak memiliki tanah. Confucius menganggap dirinya sebagai orang yang gagal
atau tidak berhasil dalam hidup dan kemudian mati dalam keadaan kecewa.
Meskipun begitu ajarannya dipakai oleh seluruh masyarakat China dalam kehidupan
sehari-hari. Namun ajaran Confucianisme sempat dicoba untuk dimusnahkan dari
pemikiran masyarakat China. Namun hal ini tidak berhasil sebab ketua rakyat
China selalu menggunakan nasihat Confusius dalam memberikan nasihatnya kepada
rakyatnya, sehingga ajaran ini tidak benar-benar punah. Sehingga ajaran
Confucianisme tetap dijalankan di dalam masyarakat China, dan ajaran ini tetap
ada karena diteruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
b.
Siddhartha
Gautama
Siddhartha
Gautama merupakan pelopor atau pendiri dari ajaran Buddhisme di India. Ajaran
ini memberikan sumbangan yang sangat besar bagi pemikiran politik timur. Ajaran
ini sangat berkembang pesat di daerah timur khususnya Thailand, Singapura,
Taiwan dan sebagainya. Ajaran Buddhisme ada sejak tahun ke-6 sebelum masehi. Siddhartha
Gautama merupakan putra raja dari bagian Nepal. Dalam perjalanan mencari jati
diri ataupun pencerahan, akhirnya Siddhartha Gautama mendapatkan ilham dan
menjadi Buddha setelah bermenung selama tujuh hari di bawah sebuah pohon
kebijaksanaan. Siddhartha Gautama merupakan seorang guru spritual di suatu
daerah di bagian India. Siddharta Gautama disebut sebagai Buddha oleh para
pengikutnya karena dianggap telah mencapai penerangan yang sempurna. Buddha
Gautama secara persis tahu apa sebenarnya hakikat hidup manusia di dunia, akan
tetapi Buddha tidak pernah mengatakan bahwasanya dunia ini adalah asli atau
palsu dan Buddha hanya mengatakan apa yang tampak di dunia ini seperti adanya.
Ajaran Buddha mengajarkan agar setiap manusia selalu memelihara kebijaksanaan
dan juga kepercayaan. Selain itu Buddha juga mengajarkan melalui perbuatan,
selain melalui ucapan.
Ajaran
Buddhisme percaya bahwa untuk hidup seseorang memerlukan suatu moral yang
tinggi. Tujuan hidupnya adalah untuk mencapai kehidupan yang bebas dari nafsu
duniawi. Ajaran ini dapat dikatakan sebagai ajaran bersifat rasional. Ajaran
ini berkembang sangat pesat di dunia sebab ajaran ini mampu menyesuaikan dengan
kebudayaan yang ada.
c.
Lao
Tzu
Lao
Tzu merupakan termasuk pelopor pemikiran politik di China. Lao Tzu lahir
sekitar tahun 570 sebelum masehi. Di dalam bukunya yang bernama Tao yang
berarti jalan atau cara, dia menjelaskan pemikirannya mengenai bagaimana
seharusnya manusia hidup. Dia mengajarkan bahwasanya manusia perlu bersikap
rendah hati, harus menjaga kodrat asli kesederhanaan manusia, selain itu dia
juga menjelaskan bahaya suatu penggunaan kekuasaan yang berlebihan di dalam
negara ataupun dimana saja. Di dalam bukunya dia juga mengajarka suatu doktrin
mengenai ketenanangan, kekuasaan dan kesombongan, bertindak pasif dan tidak
campur tangan. Ajaran Lao Tzu disebut dengan ajaran Taoisme. Ajaran ini lebih
mengarahkan pemikiran atau pandangan mengenai dunia, oleh karena itu bahan
kajian dan arahnya mengarah kepada alam dan kodratnya. Taoisme bukan hanya
sekedar etika tetapi merupakan suatu cara memandang terhadap sesuatu. Ajaran
ini juga lebih mengutamakan realitas dan memiliki prinsip yang konkret.
Kesimpulan
Pemikiran
mengenai politik di timur berawal dari berbagai macam pemikiran dan ajaran oleh
para ahli di atas. Disitulah awal mula perkembangan politik timur. Di mana
dalam kebanyakan ajaran yang mereka ajarkan, mereka selalu mengajarkan
bagaimana moral dan juga tingkah laku yang
baik yang sesuai dengan adat dan kebudayaan orang timur. Berkembangnya
peradaban dan juga kebudayaan di India maupun China akhirnya melahirkan
berbagai macam ajaran dan aliran tertentu. Seperti India yang melahirkan
Hinduisme dan juga Buddhisme, dan juga China yang melahirkan Taoisme dan Confusianissme.
Selain itu tidak ketinggalan juga dengan Jepang yang melahirkan ajaran
Shintoisme. Dari berbagai macam peradaban inilah akhirnya melahirkan para
pemikir dan ahli-ahli yang besar dan akhirnya banyaknya terjadi
penemuan-penemuan dalam dunia ilmu pengetahuan dan tentunya dalam hal pemikiran
mengenai politik.
Referensi
Kebung, Konrad.
2011. Filsafat Berpikir Orang Timur. Jakarta:
PT. Prestasi Pustakaraya.
Strathern, Paul.
2001. 90 Menit Bersama Confucius. Jakarta:
Erlangga.
Budiardjo,
Miriam. 2009. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
thanksnya kak membantu sekali ini, salam kenal dari HI UR :)
ReplyDeleteiya, sama2.. :)
Delete