Thursday 8 March 2012

Pengertian Pemikiran Politik dan Tokoh Sentral Dalam Pemikiran Politik Timur

1.      Pengertian Pemikiran Politik
Pemikiran politik merupakan konsep-konsep yang terdapat dalam politik yang digunakan untuk menjalankan suatu tindakan politik dalam pencapaian tujuan politik itu sendiri. Politik telah ada sejak zaman dahulu. Yang memperkenalkan politik pertama kali adalah Aristoteles, yang menyebutkannya dalam bukunya. Menurut pemikirannya, Aristoteles menjelaskan bahwa politik merupakan cara-cara yang dilakukan seseorang maupun kelompok untuk mencapai hakikat hidup yang tinggi yang diwujudkan melalui interaksi sosial. Menurutnya manusia akan hidup bahagia jika mengembangkan bakat, bergaul dengan akrab dan hidup dengan menggunakan moralitas yang tinggi.
Namun pada saat ini pemikiran politik telah mengalami perubahan dan telah meninggalkan konsep-konsep pemikiran politik Aristoteles. Pada dewasa ini pemikiran mengenai politik lebih ditekankan untuk menciptakan suatu tatanan masyarakat yang teratur dan baik, untuk pembuatan suatu keputusan, kebijaksanaan oleh negara dan lain sebagainya. Selain itu pemikiran politik juga diarahkan untuk menciptakan suatu keadilan dan mencapai kehidupan yang harmonis. Politik selalu diindentifikasikan dengan kekuasaan dan kedudukan. Oleh karena itu hal terburuk yang dapat terjadi dalam politik adalah terjadinya perebutan kekuasaan, kedudukan maupun kekayaan.
Dalam perkembangannya pemikiran politik banyak dipengaruhi oleh ajaran maupun konsep-konsep para ahli. Begitu juga dengan pemikiran politik timur yang sangat dipengaruhi oleh para ahli yang berasal dari China, India dan lain sebagainya. Ajaran ini berkembang pesat di daerah timur dan dijadikan landasan bagi pemikiran dan perkembangan politik timur hingga saat ini.
2.      Tokoh Sentral dalam Pemikiran Politik Timur
a.       Confucius
Confucius merupakan seorang tokoh yang sangat sentral yang berasal dari China yang memiliki peranan yang sangat penting bagi perkembangan politik timur. Confucius lahir pada abad ke-6 sebelum masehi dan pada abad itu juga lahir ajaran Taoisme. Confucius merupakan seorang suhu pemberi nasihat, yang mana ajarannya dikenal sebagai ajaran Confucianisme. Ajaran Confucianisme ini masih dianut hingga sekarang oleh masyarakat China. Ajaran ini mengajarkan bagaimana menjalankan cara-cara hidup yang baik yang sesuai dengan tataran pribadi maupun sosial. Yang menjadi topik utama dalam ajaran ini adalah etika dan juga politik. Selain itu ajaran Confucianisme juga mengajarkan bahwa manusia dapat mengatur kehidupannya sesuai dengan keinginannya.
Confusius bisa dikatakan sebagai seorang suhu miskin, namun selalu dianggap sebagi orang yang berasal dari kelas tuan tanah atau kapitalis. Namun pada kenyataannya Confucius menghabiskan banyak waktu hidupnya tanpa memilih pekerjaan, bahkan Confucius selalu dalam keadaan kekurangan uang dan juga sebagai orang yang tidak memiliki tanah. Confucius menganggap dirinya sebagai orang yang gagal atau tidak berhasil dalam hidup dan kemudian mati dalam keadaan kecewa. Meskipun begitu ajarannya dipakai oleh seluruh masyarakat China dalam kehidupan sehari-hari. Namun ajaran Confucianisme sempat dicoba untuk dimusnahkan dari pemikiran masyarakat China. Namun hal ini tidak berhasil sebab ketua rakyat China selalu menggunakan nasihat Confusius dalam memberikan nasihatnya kepada rakyatnya, sehingga ajaran ini tidak benar-benar punah. Sehingga ajaran Confucianisme tetap dijalankan di dalam masyarakat China, dan ajaran ini tetap ada karena diteruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
b.      Siddhartha Gautama
Siddhartha Gautama merupakan pelopor atau pendiri dari ajaran Buddhisme di India. Ajaran ini memberikan sumbangan yang sangat besar bagi pemikiran politik timur. Ajaran ini sangat berkembang pesat di daerah timur khususnya Thailand, Singapura, Taiwan dan sebagainya. Ajaran Buddhisme ada sejak tahun ke-6 sebelum masehi. Siddhartha Gautama merupakan putra raja dari bagian Nepal. Dalam perjalanan mencari jati diri ataupun pencerahan, akhirnya Siddhartha Gautama mendapatkan ilham dan menjadi Buddha setelah bermenung selama tujuh hari di bawah sebuah pohon kebijaksanaan. Siddhartha Gautama merupakan seorang guru spritual di suatu daerah di bagian India. Siddharta Gautama disebut sebagai Buddha oleh para pengikutnya karena dianggap telah mencapai penerangan yang sempurna. Buddha Gautama secara persis tahu apa sebenarnya hakikat hidup manusia di dunia, akan tetapi Buddha tidak pernah mengatakan bahwasanya dunia ini adalah asli atau palsu dan Buddha hanya mengatakan apa yang tampak di dunia ini seperti adanya. Ajaran Buddha mengajarkan agar setiap manusia selalu memelihara kebijaksanaan dan juga kepercayaan. Selain itu Buddha juga mengajarkan melalui perbuatan, selain melalui ucapan.
Ajaran Buddhisme percaya bahwa untuk hidup seseorang memerlukan suatu moral yang tinggi. Tujuan hidupnya adalah untuk mencapai kehidupan yang bebas dari nafsu duniawi. Ajaran ini dapat dikatakan sebagai ajaran bersifat rasional. Ajaran ini berkembang sangat pesat di dunia sebab ajaran ini mampu menyesuaikan dengan kebudayaan yang ada.
c.       Lao Tzu
Lao Tzu merupakan termasuk pelopor pemikiran politik di China. Lao Tzu lahir sekitar tahun 570 sebelum masehi. Di dalam bukunya yang bernama Tao yang berarti jalan atau cara, dia menjelaskan pemikirannya mengenai bagaimana seharusnya manusia hidup. Dia mengajarkan bahwasanya manusia perlu bersikap rendah hati, harus menjaga kodrat asli kesederhanaan manusia, selain itu dia juga menjelaskan bahaya suatu penggunaan kekuasaan yang berlebihan di dalam negara ataupun dimana saja. Di dalam bukunya dia juga mengajarka suatu doktrin mengenai ketenanangan, kekuasaan dan kesombongan, bertindak pasif dan tidak campur tangan. Ajaran Lao Tzu disebut dengan ajaran Taoisme. Ajaran ini lebih mengarahkan pemikiran atau pandangan mengenai dunia, oleh karena itu bahan kajian dan arahnya mengarah kepada alam dan kodratnya. Taoisme bukan hanya sekedar etika tetapi merupakan suatu cara memandang terhadap sesuatu. Ajaran ini juga lebih mengutamakan realitas dan memiliki prinsip yang konkret.

Kesimpulan
            Pemikiran mengenai politik di timur berawal dari berbagai macam pemikiran dan ajaran oleh para ahli di atas. Disitulah awal mula perkembangan politik timur. Di mana dalam kebanyakan ajaran yang mereka ajarkan, mereka selalu mengajarkan bagaimana moral dan juga tingkah laku yang  baik yang sesuai dengan adat dan kebudayaan orang timur. Berkembangnya peradaban dan juga kebudayaan di India maupun China akhirnya melahirkan berbagai macam ajaran dan aliran tertentu. Seperti India yang melahirkan Hinduisme dan juga Buddhisme, dan juga China yang melahirkan Taoisme dan Confusianissme. Selain itu tidak ketinggalan juga dengan Jepang yang melahirkan ajaran Shintoisme. Dari berbagai macam peradaban inilah akhirnya melahirkan para pemikir dan ahli-ahli yang besar dan akhirnya banyaknya terjadi penemuan-penemuan dalam dunia ilmu pengetahuan dan tentunya dalam hal pemikiran mengenai politik.

Referensi
Kebung, Konrad. 2011. Filsafat Berpikir Orang Timur. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.
Strathern, Paul. 2001. 90 Menit Bersama Confucius. Jakarta: Erlangga.
Budiardjo, Miriam. 2009. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

2 comments: