Pendahuluan
Kerajaan Nusantara terdiri dari
banyak macam, baik itu kerajaan Hindu, Budha maupun kerajaan Islam. Selain itu
kerajaan terbesar di nusantara antara lain yaitu kerajaan Sriwijaya, kerajaan
Majapahit dan kerajaan Islam Samudera Pasai. Masing-masing kerajaan memiliki
masa emas dan kejayaan masing-masing. Selain itu setiap kerajaan juga memiliki
cara melakukan politik dan diplomasi yang berbeda-beda.
- Diplomasi Era Sriwijaya
Kerajaan
Sriwijaya berkembang sekitar abad 7 M. Kerajaan ini didirikan oleh Dapunta
Hyang (prasasti Kedukan Bukit). Pada awalnya Kerajaan Sriwijaya terletak di
Muara Takus atau Minang Tamwan yaitu daerah pertemuan antara Sungai Kampar
Kanan dan Sungai Kampar Kiri. Baru setelah berhasil meluaskan wilayahnya ibu
kota Sriwijaya pindah ke Palembang. Sriwijaya diketahui merupakan kerajaan
maritim terbesar di Indonesia yang pernah berjaya di masa lampau. Sejarah
kerajaan sriwijaya adalah salah satu negara Asia Tenggara yang menguasai selat
malaka, sebagai satu-satunya jalan lalu lintas pelayaran dari India ke Tiongkok
dan kebalikannya, memegang peranan penting dalam sejarah Asia Tenggara. Sejarah
sriwijaya menyangkut hubungan antara bangsa-bangsa Asia, terutama yang
menggunakan selat Malaka sebagai jalan lalu lintas. Peranan Sriwijaya tidak
dapat diabaikan dalam pengetahuan sejarah Asia Tenggara lama. Sriwijaya dalam
perkembangan selanjutnya tumbuh menjadi kerajaan besar. Hal ini ditunjang
beberapa faktor, antara lain sebagai berikut.
1)Letak
Sriwijaya strategis, yaitu dijalur perdagangan India-Cina.
2)Runtuhnya
Kerajaan Funan (kamboja) sebagai kerajaan maritim.
3)Majunya
pelayaran perdagangan India-Cina.
4)Sriwijaya
memiliki armada laut yang kuat.
Masa
keemasan Sriwijaya berlangsung dibawah pemerintahan Balaputradewa. Hal ini
memengaruhi pertumbuhan Sriwijaya yang memiliki peran yaitu: Pusat perdagangan
di Asia Tenggara, Pusat pendidikan agama Buddha dan Kerajaan maritim yang kuat.
Memasuki abad 10 M, Sriwijaya mulai mengalami kemunduran. Antara lain karena
para pengganti Balaputradewa lemah dan kurang bijaksana, dan daerah kekuasaan
Sriwijaya banyak yang melepaskan diri.
Hubungan Sriwiyaya-India dan Sriwijaya
Tiongkok
Hubungan antara
Sriwijaya-India bisa dikatakan sangat baik. Hubungan ini pertama kali dimulai
oleh balaputra. Persahabatan dengan India menyebabkan kelancaran perdaganagn dan kesuburan
kehidupan agama Budha Mahayana. Ditinjau dati sudut kehidupan politik, ekonomi
dan keagamaan, hubungan antara India dan Sriwijaya memang menguntungkan kedua
belah pihak. Raja Kidara Cudamaniwarman membangun wihara dan candi pada tahun
1006, pada masa pemerintahan Raja Kesariwarman. Pemabngunan candi dan wihara
dilanjutkan oleh putranya, yakni Marawijayatunggawarman. Kecuali melanjutkan
pembangunan candi dan wihara tersebut, raja Marawijaya mempersembahkan desa
Anaimangalam sebagai jaminan kepada para pendeta yang hidup dalam wihara
tersebut. Namun persahabata antara India dan Sriwijaya tidak selalu berlangsung
baik secara terus-menerus. Setelah Rajaraja wafat, dan diganti oleh
Rajendracola pada tahun 1012, sikap rajrndracola terhadap raja sriwijaya mulai
berubah karena timbulnya watak imperialismenya.
Sementara itu Sriwijaya juga
memiliki hubungan yang baik dengan Tiongkok. Pada abad 11, raja Sriwijaya
mengadakan hubungan erat dengan raja Kesariwarman Rajaraja di India dan dengan
Kaisar Tiongkok. Tokoh Cudamaniwarman dan Marawijaya mempererat hubungan
segitiga India-Sriwijaya-Tiongkok untuk menghadapi jawa. Karena pada saat itu
terdengar kabar bahwa Jawa akan melakukan perang terhadap Sriwijaya. Hubungan
dengan Tiongkok masih tetap dilanjutkan setelah Sriwijaya diserang oleh
Rajendracola 1 dari India Selatan. hubungan luar negeri, terutama dengan
Tiongkok, dilakukan oleh raja Sriwijaya atas nama raja Kulottungga Coladewa.
Pemerintahan di dalam negeri tetap ada di tangan raja Sriwijaya, yang pada
waktu itu pusat pemerintahannya di Kedah.
- Diplomasi Era Majapahit
Kerajaan
Majapahit terletak di daerah Trowulan (mojokerto), kerajaan ini merupakan
kerajaan terbesar di Indonesia. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan kepulauan
yang luas. Sebelum Majapahit berdiri, kerajaan yang berpengaruh pada saat itu
adalah Singasari. Pengaruh kerajaan Singasari membuatnya menjadi kerajaan yang
dapat diperhitungkan. Majapahit mencapai masa keemasannya pada masa
pemerintahan Hayam Wuruk. Ini juga terjaid berkat bantuan patih agung
Majapahit, Gajah Mada. Hayam Wuruk bergelar Sri Rajasanegara. Dalam kitab
Negarakertagama disebutkan bahwa Majapahit memiliki wilayah kekuasaan yang
sangat luas, hampir seluruh wilayah Nusantar berhasil dipersatukan kecuali
Pajajaran. Pajajaran berusaha ditaklukan dengan cara perkawinan politik antara
Hayam Wuruk dengan Dyah Pitaloka. Tetapi mengalami kegagalan karena terjadi
Peristiwa Bubat (1357). Gajah Mada melakukan penakluakan di berbagai wilayah
nusantara. Penaklukan dilakukan baik melalui militer maupun dengan cara
diplomatik. Selain itu pernikahan antar keluarga raja juga menjadi jalan untuk
beraliansi dengan kerajaan-kerajaan kecil.
Pada
tahun 1364 Gajah Mada meninggal dunia, kemudian tahun 1389 Hayam Wuruk juga
meninggal duni. Meninggalnya kedua tokoh penting ini mengakibatkan Majapahit
mengalami kemunduran. Sepeninggal mereka, di dalam Majapahit sendiri juga
terjadi perebutan kekuasaan yang membuat semakin melemahnya kerajaan dan juga
Majapahit mulai tersaingi dengan adanya kesultanan Malaka.
- Diplomasi Era Kerajaan Islam Nusantara
Kerajaan
islam di Nusantara sangat banyak oleh karena cara-cara diplomasi yang dilakukan
oleh setiap kerajaanpun berbeda. Kerajaan islam di nusantara antara lain adalah
Samudera Pasai, kerajaan Aceh, Kerajaan Demak, kerajaan Mataram Islam, kerajaan
Cirebon, kerajaan banten, kerajaan Makassar, dan kerajaan Ternate dan Tidore. Penyebaran
islam ini di dorong dengan adanya hubungan perdagangan di luar nusantara. Para
mubaligh ini sampailah ke nusantara dan melakukan perdagangan dengan
pedagang-pedagang dalam nusantara, hingga melalui cara berdagang ini para
mubaligh tersebut menyebarkan islam pada pedagang-pedagang tersebut. Dari para
pedagang ini kemudian tersebar juga ke penduduk lainnya. Dari sini kemudian
muncullah kerajaan-kerajaan islam nusantara, kuatnya hubungan diplomatik
nusantara pada masa kerajaan islam didorong dengan kuatnya keinginan untuk
berdakwah dan menyebarkan agama islam di negeri ini. Namun yang
berperan penting dalam era kerajaaan islam nusantara adalah kerajaan Samudera
Pasai. Kerajaan Samudera Pasai terletakdi tepi Sungai Pasai, Sumatra Utara.
Pada awalnya kerajaan Samudera Pasai dibangun oleh seorang Laksamana laut dari
Mesir yang bernama Nazimudin Al Kamil. Sedangkan pendiri Kerajaan Samudera
Pasai adalah Malik Al Saleh (Marah Silu) pada abad 13 M. Kerajaan Pasai,
sebagai pusat Islamisasi Nusantara, sangat berkepentingan untuk menaklukkan
Kerajaan Jawa-Hindu Majapahit, karena ia adalah satu-satunya penghalang utama
untuk pengislaman tanah Jawa.
Akhirnya
kerajaan tersebut menyusun strategi untuk menaklukan kerajaan Jawa-Hindu
Majapahit, dan pada saat itu Samudera Pasai juga telah menguasai kekaisaran
Cina terbukti dengan Cina yang ikut andil dalam melakukan Islamisasi ini. Cara
yang dilakukan tidak mungkin melalui peperangan mengingat bahwa jarak antar
kerajaan tersebut sangat jauh. Oleh karena cara lain yang dilakukan adalah
melalui diplomasi dan juga dakwah. Selain itu cara lain yang ditempuh adalah
dengan melalui perkawinan.
Namun
Pada masa pemerintahan Sultan Zainal Abidin pemerintahannya sangat lemah.
Akibatnya kerajaan menjadi lemah dan akhirnya mengalami keruntuhan. Adapun
sebab-sebab keruntuhannya sebagai berikut:
a.Serbuan
dari Kerajaan Siam.
b.Serangan
Kerajaan Majapahit.
c.Serangan
dari Nakur (Aceh Dalam)
d.Berdirinya
Kerajaan Malaka
Kesimpulan
Diplomasi yang
dilakukan oleh kerajaan Sriwijaya adalah dengan melalui hubungan kerja sama
dibidang perdagangan karena memandang bahwa Sriwijaya memiliki letak yang
sangat strategis yaitu dijalur perdagangan India-Cina. Oleh karena itu
Sriwijaya memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Selain itu dengan
adanya dukungan armada laut yang kuat telah menjadikan Sriwijaya sebagai
kerajaan yang besar baik dari segi militer dan juga ekonomi. Sementara itu
kerajaan Majapahit melakukan diplomasi lebih kepada Hard diplomacy atau perang
dengan menaklukan kerajaan-kerajaan lain maka kerajaannya menjadi kerajaan yang
besar dan kuat. Kerajaan islam nusantara memiliki perbedaaan dalam melakukan
diplomasi, terutama kerajaan samudera pasai. Kerajaan samudera pasai melakukan
diplomasi melalui dakwah untuk menyebarkan Islam dan juga melalui perkawinan.
Referensi
Muljana, Slamet. 2008. Sriwijaya. Yogyakarta: LkiS.
Team Cahaya
Pustaka. 2006. SEJARAH , Program IPA
Kelas X. Solo: CV. Cahaya Pustaka.
http://bloganakriau.blogspot.com/2011/03/sejarah-diplomasi-indonesia-era.html
No comments:
Post a Comment