Friday 5 October 2012

Diplomasi Indonesia Era kerajaan Nusantara

Pendahuluan
            Kerajaan Nusantara terdiri dari banyak macam, baik itu kerajaan Hindu, Budha maupun kerajaan Islam. Selain itu kerajaan terbesar di nusantara antara lain yaitu kerajaan Sriwijaya, kerajaan Majapahit dan kerajaan Islam Samudera Pasai. Masing-masing kerajaan memiliki masa emas dan kejayaan masing-masing. Selain itu setiap kerajaan juga memiliki cara melakukan politik dan diplomasi yang berbeda-beda.
  1. Diplomasi Era Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya berkembang sekitar abad 7 M. Kerajaan ini didirikan oleh Dapunta Hyang (prasasti Kedukan Bukit). Pada awalnya Kerajaan Sriwijaya terletak di Muara Takus atau Minang Tamwan yaitu daerah pertemuan antara Sungai Kampar Kanan dan Sungai Kampar Kiri. Baru setelah berhasil meluaskan wilayahnya ibu kota Sriwijaya pindah ke Palembang. Sriwijaya diketahui merupakan kerajaan maritim terbesar di Indonesia yang pernah berjaya di masa lampau. Sejarah kerajaan sriwijaya adalah salah satu negara Asia Tenggara yang menguasai selat malaka, sebagai satu-satunya jalan lalu lintas pelayaran dari India ke Tiongkok dan kebalikannya, memegang peranan penting dalam sejarah Asia Tenggara. Sejarah sriwijaya menyangkut hubungan antara bangsa-bangsa Asia, terutama yang menggunakan selat Malaka sebagai jalan lalu lintas. Peranan Sriwijaya tidak dapat diabaikan dalam pengetahuan sejarah Asia Tenggara lama. Sriwijaya dalam perkembangan selanjutnya tumbuh menjadi kerajaan besar. Hal ini ditunjang beberapa faktor, antara lain sebagai berikut.
1)Letak Sriwijaya strategis, yaitu dijalur perdagangan India-Cina.
2)Runtuhnya Kerajaan Funan (kamboja) sebagai kerajaan maritim.
3)Majunya pelayaran perdagangan India-Cina.
4)Sriwijaya memiliki armada laut yang kuat.
Masa keemasan Sriwijaya berlangsung dibawah pemerintahan Balaputradewa. Hal ini memengaruhi pertumbuhan Sriwijaya yang memiliki peran yaitu: Pusat perdagangan di Asia Tenggara, Pusat pendidikan agama Buddha dan Kerajaan maritim yang kuat. Memasuki abad 10 M, Sriwijaya mulai mengalami kemunduran. Antara lain karena para pengganti Balaputradewa lemah dan kurang bijaksana, dan daerah kekuasaan Sriwijaya banyak yang melepaskan diri.
Hubungan Sriwiyaya-India dan Sriwijaya Tiongkok
            Hubungan antara Sriwijaya-India bisa dikatakan sangat baik. Hubungan ini pertama kali dimulai oleh balaputra. Persahabatan dengan India menyebabkan  kelancaran perdaganagn dan kesuburan kehidupan agama Budha Mahayana. Ditinjau dati sudut kehidupan politik, ekonomi dan keagamaan, hubungan antara India dan Sriwijaya memang menguntungkan kedua belah pihak. Raja Kidara Cudamaniwarman membangun wihara dan candi pada tahun 1006, pada masa pemerintahan Raja Kesariwarman. Pemabngunan candi dan wihara dilanjutkan oleh putranya, yakni Marawijayatunggawarman. Kecuali melanjutkan pembangunan candi dan wihara tersebut, raja Marawijaya mempersembahkan desa Anaimangalam sebagai jaminan kepada para pendeta yang hidup dalam wihara tersebut. Namun persahabata antara India dan Sriwijaya tidak selalu berlangsung baik secara terus-menerus. Setelah Rajaraja wafat, dan diganti oleh Rajendracola pada tahun 1012, sikap rajrndracola terhadap raja sriwijaya mulai berubah karena timbulnya watak imperialismenya.
            Sementara itu Sriwijaya juga memiliki hubungan yang baik dengan Tiongkok. Pada abad 11, raja Sriwijaya mengadakan hubungan erat dengan raja Kesariwarman Rajaraja di India dan dengan Kaisar Tiongkok. Tokoh Cudamaniwarman dan Marawijaya mempererat hubungan segitiga India-Sriwijaya-Tiongkok untuk menghadapi jawa. Karena pada saat itu terdengar kabar bahwa Jawa akan melakukan perang terhadap Sriwijaya. Hubungan dengan Tiongkok masih tetap dilanjutkan setelah Sriwijaya diserang oleh Rajendracola 1 dari India Selatan. hubungan luar negeri, terutama dengan Tiongkok, dilakukan oleh raja Sriwijaya atas nama raja Kulottungga Coladewa. Pemerintahan di dalam negeri tetap ada di tangan raja Sriwijaya, yang pada waktu itu pusat pemerintahannya di Kedah.
  1. Diplomasi Era Majapahit
Kerajaan Majapahit terletak di daerah Trowulan (mojokerto), kerajaan ini merupakan kerajaan terbesar di Indonesia. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan kepulauan yang luas. Sebelum Majapahit berdiri, kerajaan yang berpengaruh pada saat itu adalah Singasari. Pengaruh kerajaan Singasari membuatnya menjadi kerajaan yang dapat diperhitungkan. Majapahit mencapai masa keemasannya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. Ini juga terjaid berkat bantuan patih agung Majapahit, Gajah Mada. Hayam Wuruk bergelar Sri Rajasanegara. Dalam kitab Negarakertagama disebutkan bahwa Majapahit memiliki wilayah kekuasaan yang sangat luas, hampir seluruh wilayah Nusantar berhasil dipersatukan kecuali Pajajaran. Pajajaran berusaha ditaklukan dengan cara perkawinan politik antara Hayam Wuruk dengan Dyah Pitaloka. Tetapi mengalami kegagalan karena terjadi Peristiwa Bubat (1357). Gajah Mada melakukan penakluakan di berbagai wilayah nusantara. Penaklukan dilakukan baik melalui militer maupun dengan cara diplomatik. Selain itu pernikahan antar keluarga raja juga menjadi jalan untuk beraliansi dengan kerajaan-kerajaan kecil.
Pada tahun 1364 Gajah Mada meninggal dunia, kemudian tahun 1389 Hayam Wuruk juga meninggal duni. Meninggalnya kedua tokoh penting ini mengakibatkan Majapahit mengalami kemunduran. Sepeninggal mereka, di dalam Majapahit sendiri juga terjadi perebutan kekuasaan yang membuat semakin melemahnya kerajaan dan juga Majapahit mulai tersaingi dengan adanya kesultanan Malaka.
  1. Diplomasi Era Kerajaan Islam Nusantara
Kerajaan islam di Nusantara sangat banyak oleh karena cara-cara diplomasi yang dilakukan oleh setiap kerajaanpun berbeda. Kerajaan islam di nusantara antara lain adalah Samudera Pasai, kerajaan Aceh, Kerajaan Demak, kerajaan Mataram Islam, kerajaan Cirebon, kerajaan banten, kerajaan Makassar, dan kerajaan Ternate dan Tidore. Penyebaran islam ini di dorong dengan adanya hubungan perdagangan di luar nusantara. Para mubaligh ini sampailah ke nusantara dan melakukan perdagangan dengan pedagang-pedagang dalam nusantara, hingga melalui cara berdagang ini para mubaligh tersebut menyebarkan islam pada pedagang-pedagang tersebut. Dari para pedagang ini kemudian tersebar juga ke penduduk lainnya. Dari sini kemudian muncullah kerajaan-kerajaan islam nusantara, kuatnya hubungan diplomatik nusantara pada masa kerajaan islam didorong dengan kuatnya keinginan untuk berdakwah dan menyebarkan agama islam di negeri ini. Namun yang berperan penting dalam era kerajaaan islam nusantara adalah kerajaan Samudera Pasai. Kerajaan Samudera Pasai terletakdi tepi Sungai Pasai, Sumatra Utara. Pada awalnya kerajaan Samudera Pasai dibangun oleh seorang Laksamana laut dari Mesir yang bernama Nazimudin Al Kamil. Sedangkan pendiri Kerajaan Samudera Pasai adalah Malik Al Saleh (Marah Silu) pada abad 13 M. Kerajaan Pasai, sebagai pusat Islamisasi Nusantara, sangat berkepentingan untuk menaklukkan Kerajaan Jawa-Hindu Majapahit, karena ia adalah satu-satunya penghalang utama untuk pengislaman tanah Jawa.
Akhirnya kerajaan tersebut menyusun strategi untuk menaklukan kerajaan Jawa-Hindu Majapahit, dan pada saat itu Samudera Pasai juga telah menguasai kekaisaran Cina terbukti dengan Cina yang ikut andil dalam melakukan Islamisasi ini. Cara yang dilakukan tidak mungkin melalui peperangan mengingat bahwa jarak antar kerajaan tersebut sangat jauh. Oleh karena cara lain yang dilakukan adalah melalui diplomasi dan juga dakwah. Selain itu cara lain yang ditempuh adalah dengan melalui perkawinan.
Namun Pada masa pemerintahan Sultan Zainal Abidin pemerintahannya sangat lemah. Akibatnya kerajaan menjadi lemah dan akhirnya mengalami keruntuhan. Adapun sebab-sebab keruntuhannya sebagai berikut:
a.Serbuan dari Kerajaan Siam.
b.Serangan Kerajaan Majapahit.
c.Serangan dari Nakur (Aceh Dalam)
d.Berdirinya Kerajaan Malaka
Kesimpulan
            Diplomasi yang dilakukan oleh kerajaan Sriwijaya adalah dengan melalui hubungan kerja sama dibidang perdagangan karena memandang bahwa Sriwijaya memiliki letak yang sangat strategis yaitu dijalur perdagangan India-Cina. Oleh karena itu Sriwijaya memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Selain itu dengan adanya dukungan armada laut yang kuat telah menjadikan Sriwijaya sebagai kerajaan yang besar baik dari segi militer dan juga ekonomi. Sementara itu kerajaan Majapahit melakukan diplomasi lebih kepada Hard diplomacy atau perang dengan menaklukan kerajaan-kerajaan lain maka kerajaannya menjadi kerajaan yang besar dan kuat. Kerajaan islam nusantara memiliki perbedaaan dalam melakukan diplomasi, terutama kerajaan samudera pasai. Kerajaan samudera pasai melakukan diplomasi melalui dakwah untuk menyebarkan Islam dan juga melalui perkawinan.
Referensi
Muljana, Slamet. 2008. Sriwijaya. Yogyakarta: LkiS.
Team Cahaya Pustaka. 2006. SEJARAH , Program IPA Kelas X. Solo: CV. Cahaya Pustaka.
http://bloganakriau.blogspot.com/2011/03/sejarah-diplomasi-indonesia-era.html

No comments:

Post a Comment