Monday 8 October 2012

Susunan Pemerintahan Nasional Dan Pengorganisasian Ulang Pemerintahan Federal Amerika


SUSUNAN PEMERINTAHAN NASIONAL DAN PENGORGANISASIAN ULANG PEMERINTAHAN FEDERAL AMERIKA
Pendahuluan
            Undang-undang dasar dan pemerintah federal berdiri di puncak piramida pemerintahan, termasuk yuridiksi lokal dan negara bagian. Di dalam sistem Amerika setiap tingkat pemerintahan memiliki derajat otonomi yang luas dengan kekuasaan dan kewenangan khusus. Pertentangan di antara yuridiksi yang berbeda diselesaikan oleh pengadilan.
Susunan Pemerintahan Nasional
  1. Presiden dan Departemen
Pembentukan sebuah lembaga kepresidenan yang kuat dan menyatu pernah menjadi sumber perdebatan pada Konvensi Undang-undang Dasar. Beberapa negara bagian telah berpengalaman dengan dewan eksekutif yang terdiri dari beberapa anggota, sebuah sistem yang kemudian diikuti dengan sukses oleh Swiss selama beberapa tahun. UUD memberikan kekuasaan kepada kongres untuk mengatur tata tertib suksesi setelah jabatan wakil presiden. Saat ini, jika jabatan presiden dan wakilnya kosong, maka juru bicara DPR akan memangku jabatan presiden. Selanjutnya senat memilih presiden pro tempore’seorang senator yang dipilih oleh lembaga tersebut untuk memimpin di saat absennya wapres’. Setelah itu dipilihlah para pejabat kabinet yang pengangkatannya melalui penunjukkan.

SISTEM HUBUNGAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT

Pendahuluan
            Hubungan luar negeri merupakan suatu cara yang biasa ditempuh oleh suatu negara untuk mewujudkan kepentingan nasionalnya. Kepentingan nasional tersebut dicerminkan dalam kebijakan-kebijakan yang dibuat yang berkaitan dengan tujuan dari negara dan kepentingan nasional negara tersebut. Begitu juga dengan Amerika, melakukan hubungan luar negeri guna untuk memenuhi kepentingan nasionalnya melalui politik luar negeri dan pembuatan kebijakan-kebijakan luar negerinya. Namun pada umumnya suatu kebijakan dan politik luar negeri akan senantiasa berubah sesuai dengan peluang dan keadaan politik internasional.
Hubungan Luar Negeri

KONGRES : ORGANISASI DAN KEKUASAAN DI AMERIKA SERIKAT

Pendahuluan
            Pasal 1 Konstitusi memberikan kekuasaan legislatif pemerintah federal kepada suatu Kongres yang di bagi menjadi dua dewan, yaitu Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat. Anggota Senat Terdiri dari dua perwakilan dari tiap negara bagian sesuai dengan ketentuan UUD. Jumlah anggotanya saat ini 100 orang. Keanggotan di DPR (House of Representative) berdasarkan pada jumlah penduduk dari tiap negara bagian, maka dari itu tidak disebutkan secara terperinci dalam konstitusi. Jumlah anggotanya saat ini ada 435 orang. Konstitusi Amerika Serikat memberikan seluruh kekuasaan legislatif dari pemerintah federal dalam Kongres. Kekuasaan kongres dibatasi kepada yang disebutkan dalam Konstitusi, seluruh kekuasaan lain diberikan kepada negara bagian dan masyarakat.
Kongres : Organisasi Dan Kekuasaannya
  1. Kualifikasi Anggota Kongres

Berdirinya Negara dan Pemerintah Amerika Yang Pertama, Konstitusional Nasional dan Perinsipnya, Lembaga Kepresidenan

Pendahuluan
            Beberapap orang percaya bahwa sejarah Revolusi Amerika telah lama dimulai sebelum tembakan pertama meletus pada tahun 1775, Inggris dan Amerika belum jelas-jelas berseberangan hingga tahun 1763, lebih dari satu setengah abad setelah pendirian pemukiman permanen yang pertama di Jamestown, Virginia. Koloni-koloni ini telah berkembang pesat dalam bidang ekonomi dan kebudayaan, dan secara nyata sudah memiliki sistem pemerintahan sendiri selama bertahun-tahun. Pada tahun 1760-an, gabungan jumlah penduduk mereka telah melebihi 1.500.000-enam kali lipat dibandingkan tahun 1700. Amerika Serikat terbentuk dari 13 bekas koloni Inggris selepas Revolusi Amerika setelah deklarasi kemerdekaan pada tanggal 4 Juli 1776. Perang ini dimulai karena kolonis merasa diperlakukan tidak adil oleh Inggris.
  1. Berdirinya Negara dan Pemerintahan Amerika yang Pertama

Friday 5 October 2012

DIPLOMASI INDONESIA DALAM RANGKA REGIONALISME EKONOMI : ASEAN, APEC, AFTA


Pendahuluan
Munculnya regionalisme telah menghadirkan banyak perdebatan terkait perdagangan internasional. Banyak kalangan yang menilai bahwa regionalisme telah melanggar perinsip-perinsip pasar bebas yang tentunya akan menimbulkan ketimpangan ekonomi. Namun di sisi lain bagi negara-negara yang tergabung dalam organisasi regional, regionalisme merupakan jalan keluar untuk dapat terhindar dari persaingan pasar dunia yang tidak seimbang.
Indonesia dan ASEAN
Untuk memahami kekuatan yang mendasari ASEAN, itu jelas penting untuk menganalisis sikap dan kebijakan negara-negara anggota terhadap asosiasi tersebut. Analisis ASEAN sebagai satu aspek dari kebijakan luar negeri Indonesia sangat penting, mengingat fakta bahwa Indonesia menempati posisi khusus dalam asosiasi tersebut. ASEAN merupakan prioritas utama dalam politik luar negeri Indonesia, karena negara-negara ASEAN merupakan lingkaran terdalam dari lingkaran-lingkaran konsentris pelaksanaan politik luar negeri Indonesia. Pendekatan lingkaran-lingkaran konsentris menegaskan besarnya pengaruh lingkungan eksternal terdekat terhadap situasi domestik Indonesia. Oleh karena itu, terciptanya kawasan Asia Tenggara yang stabil, aman, damai, dan kondusif, serta terjalinnya hubungan harmonis dengan negara-negara di Asia Tenggara dirasakan sangat penting dan merupakan modal dasar pembangunan nasional Indonesia.

DIPLOMASI INDONESIA DALAM MENGHADAPI GLOBALISASI EKONOMI

Pendahuluan
            Saat ini, pengambilan keputusan dalam lembaga-lembaga internasional yang menentukan arah globalisasi ekonomi, seperti WTO, Bank Dunia, maupun IMF, disusun dan didominasi oleh kepentingan negara-negara maju. Dengan kenyataan ini, maka yang menjadi tantangan bagi negara berkembang seperti Indonesia adalah mengubah tata kelola globalisasi, yaitu bagaimana memperkuat suara dalam pengambilan keputusan di lembaga-lembaga keuangan internasional serta menentukan arah globalisasi.  Oleh karena itu Indonesia harus mampu dalam memanfaatkan dan juga mengambil peranpenting dalam mencapai posisi/strategi Indonesia dalam menghadapi globalisasi.
  1. Diplomasi Indonesia Dalam Rangka GATT dan WTO
Latar belakang berdirinya World Trade Organization (WTO atau Organisasi Perdagangan Dunia) tidak terlepas dari sejarah lahirnya International Trade Organization (ITO) dan General Agreement on Tariffs and Trade (GATT). Seusai Perang Dunia ke II, masyarakat internasional menyadari perlunya pembentukan suatu organisasi internasional di bidang perdagangan. WTO merupakan satu – satunya badan internasional yang secara khusus mengatur masalah perdagangan antarnegara. Sistem perdagangan multilateral WTO diatur melalui suatu persetujuan yang berisi aturan – aturan dasar perdagangan internasional sebagai hasil perundingan yang telah ditandatangani oleh negara-negara anggota. Persetujuan tersebut merupakan perjanjian antarnegara anggota yang mengikat pemerintah untuk mematuhinya dalam pelaksanaan kebijakan perdagangannya. Walaupun ditandatangani oleh pemerintah, tujuan utamanya adalah untuk membantu para produsen barang dan jasa, eksportir dan importir dalam kegiatan perdagangan.2 Indonesia merupakan salah satu negara pendiri WTO dan telah meratifikasi Persetujuan Pembentukan WTO melalui UU No. 7 tahun 1994.

PENGUATAN SEKTOR SWASTA (PRIVATE SECTOR) DALAM MENDUKUNG DIPLOMASI INDONESIA (1985-1995)

Pendahuluan
            Sektor swasta (Private Sector) mengalami perkembangan yang pesat sejak era Orde Baru. Pada masa Orde Baru para pemimpin Indonesia menyadari pentingnya stabilitas regional yang dapat menjamin keberhasilan rencana pembangunan Indonesia. Kebijakan luar negeri Indonesia juga mempertahankan persahabatan dengan pihak barat, memperkenalkan pintu terbuka bagi Investor Asing, serta bantuan pinjaman. Soeharto sebagai presiden saat itu selalu menempatkan posisi Indonesia sebagai pemeran utama dalam pelaksanaan kebijakan luar negerinya.
  1. Diplomasi Pembangunan
Pembangunan nasional yang dilakukan pemerintah Orde Baru pada umumnya adalah pembangunan manusia Indonesia secara utuh dan pembangunan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Arah dan kebijakan ekonomi yang ditempuh pemerintah Orde Baru diarahkan pada pembangunan di segala bidang. Pelaksanaan pembangunan Orde Baru bertumpu kepada program yang dikenal dengan Trilogi Pembangunan, yaitu sebagai berikut:

DAMPAK KEMUNCULAN KELAS KAPITALIS BARU TERHADAP DIPLOMASI INDONESIA

Pendahuluan
            Harus diakui bahwa orde baru di bawah pimpinan Soeharto telah berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dalam rentang waktu yang panjang. Untuk menjaga stabilitas politiknya Soeharto menempatkan peran ganda ABRI yaitu yang berpean dalam hankam dan juga sosial. Perimbangan pengangkatan wakil TNI/Polri di lembaga legislatif bukan politik semata, tetapi lebih didasarkan pada fungsi stabilisator dan dinamisator.
  1. Birocratic Capitalism dan Diplomasi Indonesia
Pembangunan yang menjadi ikon pemerintahan Orde Baru di sisi lain ternyata menciptakan kelompok masyarakat yan terpinggirkan (marginalisasi sosial). Di pihak lain, pembangunan di masa orde baru menimbulkan konglomerasi dan bisnis yang sarat dengan KKN (korupsi, Kolusi, Nepotisme). Pembangunan hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi kehidupan politik, ekonomi, dan sosial yang demokratis dan berkeadilan. Meskipun berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi secara fundamental pembangunan nasional sangat rapuh.

DOMINASI PERAN DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DIBIDANG POLITIK DAN EKONOMI

Pendahuluan
            Pada tanggal 23 Februari 1967, Presiden Soekarno menyerahkan tongkat kekuasaannya negara kepada Jenderal Soeharto selaku pengemban TAP MPRS No. IX tahun 1967. Paa tanggal 12 Mei 1967 Jenderal Soeharto diambil sumpahnya dan dilantik sebagai Pejabat Presiden Republik Indonesia. Dengan penyerahan tongkat kekuasaan negara dan pelantikan Soeharto sebagai Pejabat presiden RI, secara formal telah berakhir masa kekuasaan Orde lama dan digantikan dengan Orde Baru.
A.    Integrasi Nasional dan Diplomasi
Pada hakikatnya orde baru bukan penyangkalan terhadap yang lama, tetapi lebih sebagai pembaharuan yang terkait dengan persoalan bangsa yang di nilai sangat kronis. Penataan yang baru tidak hanya di bidang tertentu tepai perubahan dan pembaharuan tatanan seluruh kehiduoan bangsa dan negara berdasarkan kemurnian Pancasila dan UUD 1945. Dengan kata lain, Orde Baru menjadi titik awal koreksi terhadap berbagai penyelewengan pada masa lampau dan menyusun kembali kekuatan bangsa untuk menumbuhkan stabilitas nasional guna mempercepat proses pembangunan menuju masyarakat adil dan makmur.

PERGESERAN DARI DIPLOMATIK PATRIOTIK KE DIPLOMASI PRAGMATISME RASIONAL (1965-1985)

Pendahuluan
            Pergesaran diplomasi Indonesi atelah berubah dari ptariotik menjadi diplomasi yang bersifat pragmatis. Artinya mulai tahun 1965 sejak orde lama jatuh Indonesia lebih mengutamakan diplomasi ke arah politik luar negeri yang lebih damai dan bukan lagi kepada konfrontasi seperti yang terjadi pada masa orde lama. Masa orde baru dikuasai oleh presiden Soeharto. Banyak terjadi pergeseran diplomasi pada masa ini dan sangat berbeda pada masa kekuasaan sebelumnya yaitu pada masa presiden Soekarno. Jika pada masa presiden Soekarno Indonesia lebih kepada blok timur maka pada masa presiden Soeharto Indonesia lebih kepada blok barat, dan terlihat bahwa Indonesia lebih mengarah kepada Liberalisme-Kapitalisme.
A.    Perubahan Orientasi Diplomasi (Akomodatif Terhadap Barat)
Pemberontakan G-30-S/P:KI telah mengurangi kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan orde lama. Diawali oleh surat perintah sepuluh maret, orde baru pun lahir dan Soeharto sebagai pengemban Supersemar menjadi pucuk pimpinan pemerintahan orde baru. Masa orde lama pemerintahan Indonesia bisa dikatakan lebih banyak pro kepada blok timur dan ini tidak sesuai dengan politik bebas aktif yang dianut oleh Indonesia. Selain itu banyaknya pergolakan telah menyebabkan kekuasaan orde lama runtuh dan diganti dengan orde baru. Masa orde baru dimulai sejak tahun 1965 hingga tahun 1998.

DIPLOMASI PATRIOTIK INDONESIA PASCA KEMERDEKAAN (1945-1965)

Pendahuluan
            Setelah proklamasi, kesibukan para pemimpin nasional adalah mengatur tatanan kenegaraan. Oleh karena itu, setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengadakan beberapa sidang untuk membentuk kelengkapan negara. Selain itu juga banyak peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pasca kemerdekaan namun Indonesia tetap berusaha untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia baik dengan diplomasi maupun gerilya dan aksi-aksi lainnya.
  1. Pembentukan NKRI
Peristiwa proklamasi Indonesia awalnya diwarnai dengan adanya perdebatan antara golongan tua dan juga golongan muda, meskipun terdapat perdebatan yang cukup kuat namun mereka sama-sama menginginkan Indonesia merdeka dengan secepat-cepatnya. Namun perbedaannya adalah, golongan tua menginginkan proklamasi tanpa adanya pertumpahan darah dan oleh karena itu hal tersebut dapat dirundingkan dan didiplomasikan dengan pihak Jepang yang pada saat itu telah kalah perang. Akhirnya golongan muda menculik Soekarno dan membawanya ke rengasdengklok, mereka menganggap bahwa tindakan ini adalah tindakan patriotik mereka. Dan Soekarno pada saat itu merasa sangat kecewa pada mereka.

DIPLOMASI INDONESIA ERA PRA KEMERDEKAAN (MENJELANG KEMERDEKAAN)

Pendahuluan
            Era pra kemerdekaan ditandai dengan adanya perang dunia II. Pada saat itu Belanda yang sedang menguasai Indonesia terpaksa harus mundur karena negaranya juga sedang dikuasai oleh nazi Jerman. Tentara Belanda akhirnya berhasil diusir oleh tentara-tentara dari Jepang yang berusaha untuk menguasai Indonesia dan negara-negara lain di dunia. Perang dunia II telah membuat Indonesia menjadi negar yang belum tentu arahnya apalagi pada saat itu Indonesia telah dikuasai oleh Jepang. Namun semangat untuk bebas dari penjajahan telah lama berusaha untuk dicapai oleh bangsa Indonesia.
  1. Gerilya dan Diplomasi
Pada tahun 1942 di atas kekuasaan Jepang di Indonesia, Soekarno melakukan kesepakatan kepada Jepang untuk mengadakan kampanye publik dan membentuk pemerintahan yang dapat memberikan jawaban terhadap kebutuhan militer jepang untuk membantunya dalam perang dunia II. Pada tahun 1944 Saipan jatuh ke tangan Sekutu. Demikian juga dengan pasukan Jepang di Papua Nugini, Kepulauan Solomon, dan Kepulauan Marshall yang berhasil dipukul mundur oleh pasukan sekut. Dengan demikian, seluruh garis pertahanan jepang di Pasifik sudah hancur dan bayang-bayang kekalahan Jepang mulai tampak.

DIPLOMASI INDONESIA ERA KOLONIALISME BARAT

Pendahuluan
            Kolonialisme berasal dari bahasa latin Coloni yang berarti penjajahan atau tanah permukiman. Kolonialisme juga dapat diambil pengertian sebagai suatu sistem dimana suatu negara menguasai negara lain baik itu berupa rakyat maupun sumber daya alam negara lain dengan maksud untuk mengeksploitasi namun tetap berhubungan dengan negara asalnya. Biasanya negara yang menjajah berusaha untuk mengeruk keuntungan dari negara koloni untuk memperkaya negaranya sehingga negaranya tidak mengalami kekurangan dalam hal-hal tertentu. Mereka melakukannya dengan cara penaklukan terhadap negara koloni dan juga membentuk pemerintahan tertentu dan membuat pengaruh pada semua bidang kehidupan daerah koloni.
  1. Kemunduran Diplomasi Indonesia
Pada masa Kolonialisme diplomasi dan politik luar negeri Indonesia lebih banyak diperankan dan dimainkan oleh negara-negara penjajah di Indonesia. Oleh karena itu pada saat itu diplomasi Indonesia mengalami kemunduran karena adanya penguasaan oleh para Kolonial barat. Pada saat itu hubungan luar negeri Indonesia dipegang oleh kekuasaan Hindia Belanda. Sehingga segala macam bentuk dan sistem dalam politik luar negeri di atur oleh Hindia Belanda. Meskipun pada saat itu keadaan di mana Indonesia di jajah, namun ada beberapa tokoh Indonesia yang tetap menjalankan hubungan diplomatiknya dengan  negara lain. Salah satunya adalah Agus Salim yang merupakan diplomat untuk perwakilan hubungan diplomatik Indonesia dan Jeddah Arab, namun tetap saja Agus Salim merupakan hasil rekomendasi dari Kolonial Hindia Belanda.

Diplomasi Indonesia Era kerajaan Nusantara

Pendahuluan
            Kerajaan Nusantara terdiri dari banyak macam, baik itu kerajaan Hindu, Budha maupun kerajaan Islam. Selain itu kerajaan terbesar di nusantara antara lain yaitu kerajaan Sriwijaya, kerajaan Majapahit dan kerajaan Islam Samudera Pasai. Masing-masing kerajaan memiliki masa emas dan kejayaan masing-masing. Selain itu setiap kerajaan juga memiliki cara melakukan politik dan diplomasi yang berbeda-beda.
  1. Diplomasi Era Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya berkembang sekitar abad 7 M. Kerajaan ini didirikan oleh Dapunta Hyang (prasasti Kedukan Bukit). Pada awalnya Kerajaan Sriwijaya terletak di Muara Takus atau Minang Tamwan yaitu daerah pertemuan antara Sungai Kampar Kanan dan Sungai Kampar Kiri. Baru setelah berhasil meluaskan wilayahnya ibu kota Sriwijaya pindah ke Palembang. Sriwijaya diketahui merupakan kerajaan maritim terbesar di Indonesia yang pernah berjaya di masa lampau. Sejarah kerajaan sriwijaya adalah salah satu negara Asia Tenggara yang menguasai selat malaka, sebagai satu-satunya jalan lalu lintas pelayaran dari India ke Tiongkok dan kebalikannya, memegang peranan penting dalam sejarah Asia Tenggara. Sejarah sriwijaya menyangkut hubungan antara bangsa-bangsa Asia, terutama yang menggunakan selat Malaka sebagai jalan lalu lintas. Peranan Sriwijaya tidak dapat diabaikan dalam pengetahuan sejarah Asia Tenggara lama. Sriwijaya dalam perkembangan selanjutnya tumbuh menjadi kerajaan besar. Hal ini ditunjang beberapa faktor, antara lain sebagai berikut.