Kawasan
Asia Selatan merupakan wilayah yang memiliki beragam budaya. Terdapat beragam
bahasa dengan ratusan dialek yang berbeda, beragam agama yang hidup secara
berdampingan secara damai. Pakistan, Bangladesh, dan beberapa negara kecil di
Asia Selatan lainnya memiliki persamaan budaya karena latar belakang yang sama.
akan tetapi India adalah salah satu negara dikawasan Asia Selatan yang
melambangkan perbedaan budaya. Perbedaan ini menjadi ciri khas kehidupan
tradisioanal di Asia Selatan dengan
praktek sosial yang berbeda.
Kehidupan Tradisional Perdesaan
Sejak
5000 tahun yang lalu, penduduk di Asia Selatan hidup pedesaan dan bekerja
sebagai petani atau penggarap tanah. Setiap desa memiliki tanah pertanian yang
luas untuk bercocok tanam dan diwariskan dari generasi ke generasi secara
bergantian. Budaya ini telah menjadi tradisi karena telah mengakar sejak ribuan
tahun yang lalu. Kehidupan yang mendasar dari masyarakat tradisional Asia
Selatan adalah pertanian. Mereka menjalani peran kehidupan sosial
masing-masing. Peran kehidupan sosial itu dilatar belakangi oleh sistem kasta
yang berlaku.
Masyarakat
tradisional mengaggap kasta sebagai status dan simbol batasan seseorang.
Seseorang tidak dapat keluar atau pindah dari kastanya. Salah satu simbol kasta
terdapat pada nama/gelar dan pola kehidupan keluarga. Di wilayah pedesaan, pekerjaan
hampir selalu ditentukan oleh kasta. Sebagai contoh, tukang cuci dan Chammar adalah pekerjaan yang dilakukan
oleh orang yang berkasta rendah.
Hampir
seluruh tanah di pedesaan di kuasai oleh orang-orang yang berkasta tinggi.
Tanah itu disewakan kepada orang-orang yang memiliki kasta yang rendah. Dalam
beberapa kasus, Orang yang berkasta tinggi sebagai pemilik tanah sangat kejam.
Mereka mengeksploitasi mengeksploitasi orang-orang yang berasta rendah sebagai penyewa
dengan membeli kelebihan hasil panen mereka dengan harga yang rendah dan
membebankan harga sewa yang tinggi. Bila penyewa memiliki banyak hutang pada
pemilik tanah, maka pemilik tanah memberlakukan bunga sehingga utang-utang itu
dibawa dari generasi ke generasi.
Ketika Asia Selatan di kuasai oleh
penjajah Inggris, Inggris mengambil keuntungan penuh dengan menggunakan pemilik
tanah sebagai perantaranya. Mereka menarik pajak tanah dengan tarif yang tinggi
sehingga penduduk berkasta rendah semakin terbebani. Keadaan berlangsung hingga
wilayah Asia selatan bebas dari penjajahan. Tidak ada lagi pajak seemuanya distribusikan
kembali kepada pemilik tanah sehingga lebih adil dan tidak ada pemerasan.
Perubahan sistem pertanahan ini tidak diikuti oleh seluruh wilayah di India. Para
pemilik tanah akan merusak atau bahkan membunuh siapapun yang mencoba
memutuskan dan merubah sistem sebelumnya itu.
Pertanian
Keuntungan
dari sistem pertanian tradisional adalah terjaminnya persedian makanan. Makanan
dapat diproduksi secara normal dan didistribusikan secara efisien. Mereka
menggunakan varietas bibit baru untuk mencukupi kebutuhan dan tidak terjadi
kekurangan. Akan tetapi, sistem pertanahan tidak lagi didistribusikan secara
adil. Beberapa pemilik tanah tidak mau memproduksi tanah mereka untuk hasil pertanian.
Ini merupakan masalah besar karena penyewa tanah tidak bisa menambah kualitas
tanah sewaan dan hasil produksi mereka. Penyebabnya adalah karena mereka tidak
bisa membeli pupuk dan peralatan pertanian karena hutang yang mereka miliki dan
sistem pertanahan yang berlaku.
Selain
itu, beberapa tanah terpecah pecah sehingga sulit untuk bertani dengan efisien.
Pecahan-pecahan itu merupakan hasil hukum hukum warisan tradisional. Tanah itu
hanya diberikan kepada anak laki laki dalam keluarga. Mereka mendapatkan pembagian
tanah dengan yang baik. Dalam praktek ini, tanah dibagi ke dalam bagian yang
lebih kecil untuk meyesuaikan adat dari pembagian tanah.
Para
petani juga takut untuk mencoba metode baru dalam bertani. Mereka takut gagal
jika menggunakan metode baru tidak menghasilkan keuntungan. Mereka khawatir
mengalami kerugian dan akan menambah utang dan semakin menjebak mereka dalam
kemiskinan. Petani lebih memilih menanam lahan makanan untuk konsumsi sendiri
dari pada lahan yang bisa mendatangkan keuntungan dimana mereka bisa mendapat
tambahan uang. Mereka tidak bisa menjangkau kesempatan dari kesalahan. Sebab
terbesar lainnya untuk kegagalan produktivitas pertanian adalah masalah
infrastruktur. Keterbatasan akses jaringan kerja di pedesaan antara lain adalah
akses jalan, dan beberapa perusahaan menegah membeli peralatan pertanian
terbatas yang baik untuk mendapatkan produk pertanian.
Sistem Kasta
Tidak
ada masyarakat yang semua anggotanya sama. Peran dan posisis dari masyarakat
dalam tingkatan status sosial bervariasi dari kultur ke kultur. Ahli sosial
menjelaskan tingkatan status sebagai stratifikasi sosial. Asia selatan didominasi sistem kasta. Sistem
kasta dikaitkan dengan kepercayaan hindu. Sistem ini ditandai dengan kelahiran
dan keturunan. Interaksi sosial diatur oleh kasta, seseorang dibatasi untuk
menikah dalam kastanya dan peran sosial, termasuk pekerjaan dibatasi dan diartikan
dari kasta. Sebagai contoh lainnya, yang menjadi biksu hanya boleh dari
Brahmana sebagai kasta tertinggi.
Beberapa
kasta sering dibatasi untuk daerah tertentu. Secara tradisional, ada subkasta
untuk tukang pengulit, mereka yang mencuci baju, dan pemotong rambut. Aturan
sosial yang berhubungan dengan ritual juga menjadi pembeda kasta. Pria dewasa
dari Brahmana sering mempunyai semacam tali pengikat atau benang suci menghiasi
bawah baju mereka. Nama seseorang juga dapat mengindikasikan kasta.
Lima
kategori kasta dari yang tertinggi hingga yang terendah antaralain adalah Brahmana,
Ksatrya, Waisya, Sudra, dan orang orang yang tidak pantas untuk ditandai dengan
kasta. Grup terakhir ini yaitu sebagai yang tidak tersentuh dan berada di
urutan paling bawah. Untuk melengkapi pemikiran dari variasi status, beberapa
brahmana percaya bahwa mereka akan tercemar bila mereka tersentuh oleh golongan
bawah.
Kasta
Brahmana biasanya terdiri dari biksu dan guru agama. Seiring dengan berjalannya
waktu, mereka menjadi pemilik harta, pemilik tanah, dan sekarang mereka menjadi
orang dengan pendidikan tertinggi dan berorientasi perkotaan. Ksatria atau
kasta prajurit, juga menjadi pemilik tanah dan pedagang. Pekerjaan kasta waisya
meliputi pedangang kecil dan petani. Ada celah besar diantara tiga pertama (brahmana,
ksatria, waisya) dan tingkat berikutnya yaitu sudra. Mayoritas hindu adalah
sudra. Secara pekerjaan, banyak yang menjadi petani, pekerja yang cakap yang
mempunyai keranjang dan memproduksi kayu.
Kategori
terbawah adalah mereka yang pekerja kasar dari semua pekerjaan dan semua
dilihat orang lain sebagai yang tidak bersih/kotor. Mereka adalah individu yang
tidak mempunyai kasta. Kasta ini sering disebut sebagai yang tak tersentuh karna
kasta yang tinggi percaya bahwa sentuhan mereka adalah pencemaranr. Pembersih
toilet, tukang pengulit merupakan pekerjaan yang dijalani oleh kasta rendah
ini. Mereka yang tidak tersentuh ini diartikan sebagai dalit. Mereka tidak
mendapatkan perhatian dan tidak diizinkan untuk memasuki candi, dilarang melintasi
jalan-jalan tertentu, dan mereka dilarang memakai sandal di beberapa bagian di
Asia Selatan.
Sistem
kasta dalam beberapa cara ditindas. Itu digunakan untuk mengesahkan
diskriminasi. Kasta yang terendah itu dilarang untuk menyentuh kasta tertinggi
atau mendapat makanan atau tinggal bersama. Di beberapa tempat, secara tradisi,
bila individu dari kasta terendah melakukan kontak dengan Brahmana,berarti
kematian. Dalit sering dilarang untuk memasuki candi karna takut mereka akan
mencemari candi. Beberapa Brahmana merasa terkontaminasi bila mereka melihat
yang tidak tersentuh/dalit. Pada waktu yang sama, kasta sering dilibatkan dalam
obligasi sosial dan ekonomi.
Perubahan
dalam masyarakat terjadi melalui urbanisasi, pengembangan, dan modernisasi yang
telah melemahkan sistem kasta. Selanjutnya, kepemimpinan moral oleh
pemimpin-pemimpin penting, yang paling berjasa Mahatma Ghandi, yang telah
bekerja menyingkirkan kegiatan-kegiatan yang paling mendiskriminasi. Ghandi memprotes bila kasta yang tidak tersentuh tidak
diijinkan masuk ke dalam kuil, tetapi sekumpulan kasta yang tersisa sekarang
sangat kuat, terutama di daerah terpencil. Untuk keluar dari kasta, masyarakat
terkadang mengubah nama, mengganti nama bila itu mengindikasikan kasta yang
lebih rendah.
Beberapa orang berpindah agama dari Hindu ke keyakinan yang lain.
Meskipun sering ada kecacatan dari kasta yang tersisa. Yang lain tetap
berpindah dengan mudah ke kota dengan sebuah usaha untuk memulai sebuah
kehidupan yang baru. Juga pemerintah, telah membuat usaha-usaha untuk
menyingkirkan penyimpangan kasta dengan memesan suatu bagian pekerjaan tertentu
untuk mereka yang berkasta lebih rendah atau tidak mempunyai kasta. Sistem
pemesanan ini membuktikan adanya kontroversi yang tinggi untuk masyarakat semua
kasta. Anggota-anggota kasta-kasta tinggi,khususnya,mempercayai itu untuk
menjadi sebuah bentuk dari kebalikan diskriminasi. Anggota-anggota dari kasta
yang lebih rendah melihat sistem ini tidak bisa ditawar lagi.
Agama
Keanekaragaman bahasa di Asia Selatan di pertantangkan oleh
keanekaragaman agama. Seperti bahasa, banyak pola-pola iman di Asia Selatan
adalah produk dari perpindahan dan invasi. Sama dengan kasus dengan agama
kristen, bahkan di bawah suatu kumpulan dari sebuah keyakinan, latihan-latihan,
dan kepercayaan berjarak lebar. Kebanyakan iman-iman di Asia Selatan, terdaftar
oleh sejumlah penganut, termasuk Hindu dan Islam, diikuti oleh Kristen, Budha,
Sikhism, Jainism, Zoroastrianism dan animisme. Hindu dan Islam meliputi 95
persen dari total penduduk. Tidak seperti kebanyakan daerah di dunia, banyak
daerah yang lebih kecil di Asia Selatan mempunyai keanekaragaman agama, dengan
beragam keyakinan, banyak orang mempraktekkan/berlatih menutup dekatnya
mengenai ilmu bumi. Ini telah memicu adanya konflik agama lokal. Di waktu yang
sama, tetapi, keanekaragaman telah memainkan peran yang signifikan dalam
membentuk budaya-budaya lokal yang unik dan dalam membagi ide-ide keagamaan.
Agama Hindu
Agama Hindu adalah agama yang paling banyak dianut di India dan
Nepal. Nepal mempunyai perbedaan yang menjadi satu-satunya kerajaan hindu
dunia. Penganut agama hindu juga terdapat di Pakistan, Bangladesh, dan Sri
Lanka dengan jumlah yang sangat minoritas. Agama Hindu adalah satu dari agama
tertua dunia. Agama hindu mempersembahkan lagi sebuah peleburan diantara kepercayaan-kepercayaan
dari para Dravidian, yang terjadi dan mendominasi bagian-bagian dari india
sampai sekitar 3500 tahun yang lalu, dan suku aryan,yang diserbu dari pusat
Asia dan melumpuhkan suku dravidian. Ketika dua grup ini di asimilasi, para
dewa dravidian tertentu telah diserap ke
dalam kepercayaan religius yang menaklukkan suku aryan.
Sebuah persepsi yang terkenal adalah bahwa agama Hindu adalah
sebuah keyakinan politheis, dengan
mempercayai banyak tuhan-tuhan, dibandingkan sebuah keyakinan monotheis yang
percaya dengan satu tuhan. Ada banyak figur Tuhan di agama hindu, tetapi banyak
pengikut-pengikut yang menganggap bahwa tuhan kecil yang banyak ini adalah
penjelmaan dari satu tuhan yang sesungguhnya,Brahma. Brahma mungkin muncul
sebagai wisnu sang pencipta atau sebagai shiva sang penghancur. Kebanyakan kuil
hindu merayakan atau memuliakan wisnu dan shiva.
Penganut agama hindu mempercayai adanya reinkarnasi, ide bahwa
manusia-manusia yang lahir kembali. Dengan masing-masing kelahiran kembali,
jasa dari kehidupan seseorang sebelumnya menentukan mutu hidup baru. Jika
seseorang mendemonstrasikan karma yang bagus (hidup beretika) di satu kehidupan,
hidup selanjutnya akan lebih baik. Sebuah kasta seseorang, lalu di percayai
ditentukan oleh karma yang di perlihatkan di kehidupan sebelumnya. Penghargaan
tertinggi adalah untuk kabur dari siklus kelahiran kembali ini dan menjadi
diserap penuh menjadi Brahma. Brahmana seharusnya menjadi yang terdekat untuk
menyelesaikan siklus ini.
Karena penganut agama kristen mempunyai kitab injil sebagai sumber
ilahi nya, agama hindu mempunyai beberapa kitab suci. Ini termasuk vedas masa
lampau, yang dimasukkan ke dalam kata-kata sekitar 3000 tahun yang lalu. Vedas
berisikan dasar filosofi agama hindu dan menjadi sumber dari cerita
kepahlawanan yang besar. Hal menonjol yang alami memainkan peran besar di dalam
cerita-cerita ini. Sungai gangga dikenal sebagai suatu badan suci, dan sekarang
di perlakukan suci. Dengan mandi di Gangga, seseorang bisa membersihkan
jiwanya. Sungai itu diakui suci dan sebagai tempat beristirahat yang cocok
untuk roh seseorang,dan sangat banyak orang-orang dikremasikan dan mempunyai
debu mereka melempar ke dalam itu. Banyak peziarah situs melalui india
menggambarkan tertariknya mereka dari penampilan mereka di vedas, hanya
jerusalem yang menjadi tujuan peziarah kristen, dan muslim.
Islam
Negara
penganut agama Islam terbesar pertama dikawasan Asia Selatan adalah Pakistan
karena mencapai 95% dari jumlah penduduknya. Negara penganut Islam terbesar
kedua adalah Banglades yang mencapai lebih dari 83% jumlah penduduknya.
Sedangkan negara penganut Islam terbesar ketiga adalah India. Bentuk negara Pakistan
adalah Republik Islam. Sistem politik dan perundang-undangannya juga
berlandaskan Islam. Di Pakistan banyak didirikan sekolah Madrasah (sekolah
islam) sebagai tempat untuk menimba ilmu agama.
Islam
adalah agama yang disebarkan oleh Nabi Muhammad SAW. mulai tahun 622 Masehi di
Arab Saudi. Kemudian menyebar ke Afrika Utara hingga Asia melalui orang-orang
Persia dan Asia Tengah. Beberapa abad kemudian, Islam tersebar di Pakistan
melalui orang-orang islam dari kerajaan Mughol. Mereka menyebarkan Islam secara
menyeluruh, dan membedakannya dengan ajaran Hindu. Dalam ajaran islam, semua
orang memiliki kesetaraan yang sama. Dalam agama Hindu, kesetaraan itu hilang
karena berlakunya sistem kasta. Perbedaan ini menjadikan Islam mudah diterima
dan berkembang secara pesat.
Selain
itu, perbedaan antara agama Islam dan Hindu dapat terlihat melalui haram atau
halalnya sebuah makanan. Agama Hindu menganggap sapi sebagai hewan yang suci,
sehingga haram untuk dimakan. Sedangkan dalam ajaran Islam diharamkan untuk
mengkonsumsi daging babi. Walaupun berbeda, mereka hidup secara berdampingan
sehingga tidak terjadi konflik/pertikaian.
Budha
Di
wilayah Asia Selatan, agama Budha merupakan agama yang tidak memiliki banyak
pengikutnya sehingga digolongkan menjadi agama minoritas. Agama ini hanya
dianut di negara Sri Lanka dan sebagian India. Agama Budha disebarkan oleh
Siddharta pada tahun 500 sebelum masehi di India, kemudian berkembang ke China,
Jepang dan Asia Tenggara. Budha menjadi agama di Asia Selatan (Sri Lanka) karena
tidak berlakunya sistem kasta seperti pada agama Hindu.
Jainisme
Agama
Jainisme merupakan agama yang berasal dari gerakan protes terhadap ajaran agama
Hindu dan telah dianut oleh sekitar tiga juta pengikut di wilayah India barat.
Ajaran Jain juga memiliki kepercayaan terhadap reinkernasi. Para pemeluk agama
Jain menjalani vegetarian secara ketat dan sangat menghargai kehidupan.
Sebagian pengikut agama Jain menggunakan baju mereka sampai menutupi mulut
mereka. Tujuannya adalah untuk melindungi mulut mereka karena takut termakan
serangga. Hampir seluruh pengikut agama Jain adalah pedagang. Banyak diantara
mereka yang menjadi orang kaya dan memiliki pengaruh diwilayahnya. Agama Jain
banyak dianut di kota Mumbai.
Zoroastrianisme
Agama
Zoroastrianisme lahir dan berkembang pada abad ke tujuh sebelum masehi. Berbeda
dengan agama lainnya, Zoroatrianisme tidak menyebarkan ajarannya kepada
generasi yang baru. Akibatnya, Zoroastrianisme hanya di anut oleh seratus ribu
penduduk di kawasan Asia Selatan dan hampir seluruh penganutnya menjadi
pengusaha sukses yang memiliki pengaruh besar dikawasan Asia Selatan.
Kristen
Agama
Kristen merupakan salah satu agama minoritas dikawasan Asia Selatan. Agama ini
hanya di anut oleh penduduk diwilayah
Kerela bagian Utara India. Seperti pada agama yang lain, dalam agama Kristen
tidak terdapat kasta atau tingkatan sosial kemasyarakatan. Para pemeluk agama
Kristiani merasa tidak tertekan dengan tidak berlakunya sistem kasta dalam
agama mereka.
Sikhisme
Agama
Sikhisme merupakan agama yang memiliki unsur perpaduan antara agama Hindu dan
Islam. Agama ini hanya dianut oleh penduduk Punjab, India. Aliran agama ini
merupakan perpaduan agama Hindu dan Islam. Mereka merilis ajaran dengan melihat
sistem kasta yang berlaku dalam agama Hindu dan mengambil beberapa aspek ajaran
Islam. Tidak hanya dalam agama Islam, pengikut agama Sikhisme juga menutup
kepala mereka dengan sorban. Tujuannya adalah melindungi rambut mereka.
Animisme
Aliran
Animisme juga berkembang diwilayah Asia Selatan, khususnya di India. Sebagian
penduduk India yang percaya dengan Animisme tingggal didaerah terpencil dan
daerah perbukitan. Wilayah ini tidak pernah didatangi oleh para penjajah, misionaris ataupun migran
sehingga mereka tetap mampu mempertahankan dan melestarikan aliran kepercayaan
mereka. Mereka adalah pewaris bangsa Dravida.
Kuil (tempat ziarah)
Asia
Selatan merupakan wilayah yang memiliki peradaban kuno. Ribuan kuil agama sejak
akhir abad kelima telah dibangun. Kuil-kuil ini dijadikan sebagai situs sejarah
dan sebagai objek wisata yang banyak dikunjungi oleh para pengunjung dari
beberapa negara didunia.
Bahasa
Kawasan
Asia Selatan memiliki ragam bahasa yang berbeda. Lebih dari 1.000 bahasa dan
20.000 dialektika bahasa terdapat dikawasan Asia Selatan. Keragaman bahasa
dikawasan ini dilatar belakangi oleh kedatangan bangsa Indo-Arya dan bangsa
Dravida yang pindah dan menetap diwilayah ini. Ragam bahasa dan dialektika
bahasa yang dibawa dan dikembangkan oleh bangsa Indo-Arya dan bangsa Dravida
mencapai lebih dari 98% dari seluruh populasi yang ada diwilayah ini. Bahasa
Hindi adalah bentuk bahasa yang dikembangkan oleh bangsa Indo-Arya dan bangsa
Dravida. Selain itu, bahasa Inggris yang merupakan bahasa yang dikembangkan
oleh para penjajah Inggris juga berkembang dan menjadi bahasa sehari-hari.
Walaupun
menjadi bahasa pendidikan, bahasa inggris tidak menjadi bahasa yang dominan
dikawasan Asia Selatan. Sebagian penduduk menolak bahasa Inggris secara tegas.
Alasannya adalah karena bahasa Inggris merupakan bahasa yang dibawa dan
dikembangkan oleh bangsa penjajah. Disaat yang sama, sebagian penduduk India
Selatan menolak untuk menggunakan bahasa
Hindi. Selain kedua bahasa tersebut, masing-masing suku menggunakan bahasa yang
berbeda karena masing-masing suku menganggap bahasa adalah salah satu bentuk
identitas mereka yang perlu dijaga dan dilestarikan. Bahasa Hindi dan bahasa Urdu merupakan bahasa yang dibawa oleh
bangsa Indo-Arya. Bahasa ini banyak digunakan di wilayah India utara dan
Pakistan. Bahasa Hindi adalah bahasa asli bangsa Arya. Bahasa ini digunakan
dalam siaran televisi, dalam surat kabar, dan dalam majalah.
Makanan
Masakan
tradisional diwilayah Asia Selatan sangat bervariasi. Bentuk ekologi wilayah Asia
Selatan mempengaruhi budaya makanannya. Jika didaerah lain beras adalah makanan
pokok, berbeda dengan sebagian wilayah di Asia Selatan. Mereka mengkonsumsi
roti yang bahan bakunya dari gandum sebagai makanan pokoknya. Selain itu,
kebiasaan para pemeluk agama Hindu yang tidak mengkonsumsi daging sapi, para
pemeluk agama Islam yang tidak mengkonsumsi daging babi, dan para vegetarian
juga mempengaruhi budaya makan di wilayah Asia Selatan. Daging ayam adalah
salah satu daging yang dikonsumsi oleh hampir seluruh penduduk India. Daging
kambing dan seafood juga banyak digemari dikawasan Asia Selatan.
Kehidupan Keluarga
Keragaman
budaya di Asia Selatan sangat berpengaruh terhadap aspek kehidupan keluarga.
Kehidupan keluarga dari satu daerah kedaerah yang lain berbeda. Salah satu
perbedaan itu adalah budaya pernikahan dalam keluarga. Sebagaian besar orang
tua memberlakukan sistem perjodohan sesuai dengan kasta ( jika beragama Hindu),
dan pemeluk agama yang sama (jika beragama Islam). Pernikahan yang didasarkan
oleh perasaan cinta dengan memilih pasangannya sendiri juga mulai berkembang di
Asia Selatan, khususnya di kawasan perkotaan yang pola hidupnya lebih maju.
Mahar/mas
kawin menjadi bagian yang sakral dalam pernikahan. Maskawin oleh sebagaian
penduduk Asia Selatan dianggap sebagia hadiah untuk keluarga calon pengantin
pria oleh calon pengantin wanita. Adapula keluarga pengantin laki-laki yang
memberikan maskawin kepada keluarga pengantin wanita. Sistem pemberian maskawin
atau mahar ini juga menjadi bahan perdebatan. Sebagian penduduk tidak setuju
dengan pemberian mahar karena mahar menggambarkan sebagai harga pengantin
perempuan.
No comments:
Post a Comment