BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Teori
pembangunan ekonomi dari Rostow ini sangat popular dan paling banyak
mendapatkan komentar dari para ahli. Teori ini pada mulanya merupakan artikel
Rostow yang dimuat dalam Economics Journal (maret 1956) dan kemudian
dikembangkannya lebih lanjut dalam bukunya yang berjudul The Stages of Economic
Growth (1960). Menurut pengklasifikasian Todaro, teori Rostow ini dikelompokkan
ke dalam model jenjang linier (linier stages model).
Menurut Rostow, proses
pembangunan ekonomi bisa dibedakan ke dalam 5 tahap yaitu mesyarakat
tradisional (the traditional society), prasyarat untuk tinggal landas (the
preconditions for take-off), tinggal landas (the take-off), menuju kedewasaan
(the drive to maturity), dan masa konsumsi tinggi (the age of higt
mass-consumtion)
Dasar pembedaan tahap
pembangunan ekonomi menjadi 5 tahap tersebut adalah karakteristik perubahan
keadaan ekonomi, social dan politik yang terjadi. Menurut Rostow, pembangunan
ekonomi atau proses transformasi suatu masyarakat tradisional menjadi
masyarakat modern merupakan proses yang multi-dimensional. Pembangunan ekonomi
bukan hanya berarti perubahan struktur ekonomi suatu Negara yang ditunjukkan
oleh menurunnya peranan sector pertanian dan peningkatan peranan sector
industri saja.
Oleh karena itu,
berdasarkan teori tersebut penulis ingin menganalisis teori tersebut dengan
Negara Amerika Serikat yang mana pada saat ini Amerika Serikat merupakan Negara
maju dengan Industri yang berperan utama dalam system ekonominya.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa itu teori pembangunan
ekonomi Rostow?
2.
Apa saja tahapan-tahapan yang
diperlukan dalam teori pembangunan ekonomi Rostow?
3.
Bagaimana tahapan-tahapan teori
pembangunan ekonomi Rostow dalam implementasinya terhadap Negara Amerika
Serikat?
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan
untuk menjelaskan apa itu teori
pembangunan eknomi Rostow, apa saja tahapan-tahapan yang ada dalam teori
tersebut dan juga berusaha untuk menganalisis pembangunan ekonomi Negara
Amerika Serikat dengan menggunakan teori pembangunan ekonomi Rostow.
D.
Tinjauan
Teoritis
Makalah
ini menggunakan teori pembangunan ekonomi Rostow. Teori ini menjelaskan adanya
5 tahapan dalam proses pembangunan dan Negara-negara akan melewati beberapa
tahapan yang utama ini. Tahapan-tahapan ini antara lain yaitu sebagai berikut:
1. Tahapan
Tradisional
2. Tahapan
Transisional
3. Tahapan
lepas landas
4. Tahapan
menuju ke kematangan ekonomi
5. Tahapan
Produksi dan konsumsi massal
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
dan Tahapan-Tahapan dalam Teori Pembangunan Ekonomi Rostow
W. W Rostow adalah seorang ahli
ekonomi ,Teori ini berawal dari artikel Rostow yang dimuat dalam economics
journal maret 1956. Dan kemudian dikembangkan lebih lanjut dalam bukunya. Teori
rostow ini dikelompokkan kedalam model jenjang linier (linier stages moder).
W.W. Rostow merupakan seorang ekonom Amerika Serikat yang
menjadi Bapak Teori Pembangunan dan Pertumbuhan. Teorinya mempengaruhi model
pembangunan di hampir semua Dunia Ketiga. Pikiran Rostow pada dasarnya
dikembangkan dalam konteks perang dingin serta membendung pengaruh sosialisme.
Itulah makanya, pikiran Rostow pertama dituangkan dalam makalah yang secara
jelas sebagai manifesto non-komunis. Dalam tulisan yang berjudul The Stages
of Economic Growth: A Non-Communist Manifesto, Rostow membentangkan
pandangannya tentang modernisasi yang dianggapnya sebagai cara untuk membendung
semangat sosialisme.
Menurut Rostow proses pembangunan ekonomi bisa dibedakan
kedalam lima tahap. Lima tahap tersebut adalah karakteristik perubahan keadaan
ekonomi, social dan politik yang terjadi. Proses
pembangunan ekonomi menurut W.W Rostow bisa dibedakan dalam 5 tahap, yaitu :
1. Tahapan Tradisional
Sistem ekonomi yang mendominasi masyarakat
tradisional adalah pertanian, dengan cara-cara bertani yang tradisional.
Produktivitas kerja manusia lebih rendah bila dibandingkan dengan tahapan
pertumbuhan berikutnya. Masyarakat ini dicirikan oleh struktur hirarkis
sehingga mobilitas sosial dan vertikal rendah. Pada masyarakat tradisional ilmu
pengetahuan belum begitu banyak dikuasai , karena masyarakat pada saat itu,
masih mempercayai kepercayaan-kepercayaan tentang kekuatan diluar kekuasaan
menusia atau hal gaib . manusia yang percaya akan hal demikian, tunduk kepada alam
dan belum bias menguasai alam akibatnya produksi sangat terbatas masyarakat
tradisioanal itu cenderung bersifat statis (kemajuan berjalan sangat lamban)
produksi dipakai untuk konsumsi sendiri, tidak ada di investasi. Generasi ke generasi
tidak ada perkembangan, dalam hal ini yaitu antara orangtua dan anaknya,
memilki pekerjaan yang sama dan kedudukan yang sederajat .
Ciri-ciri tahap masyarakat tradisional adalah sebagai
berikut:
1.
Fungsi Produksi terbatas, cara produksi masih primitif, dan tingkat produktifitas masyarakat rendah.
2.
Struktur sosial bersifat hierarkis, yaitu kedudukan masyarakat tidak berbeda
dengan nenek moyang mereka.3
3.
Kegiatan politik dan pemerintahan di daerah-daerah berada di tangan tuan tanah.
2. Tahapan Transisional
Selama tahapan
ini, tingkat investasi menjadi lebih tinggi dan hal itu memulai sebuah
pembangunan yang dinamis. Model perkembangan ini merupakan hasil revolusi
industri. Konsekuensi perubahan ini, yang mencakup juga pada perkembangan pertanian,
yaitu tekanan kerja pada sektor-sektor primer berlebihan. Sebuah prasyarat
untuk pra-kondisi tinggal landas adalah revolusi industri yang berlangsung
dalam satu abad terakhir.
Tahap prasyarat
tinggal landas ini mempunyai 2 corak. Pertama adalah tahap prasyarat lepas
landas yang dialami oleh Negara Eropa, Asia, Timur tengah, dan Afrika, dimana
tahap ini dicapai dengan perombakann masyarakat tradisional yang sudah lama
ada. Corak yang kedua adalah tahap prasyarat tinggal landas yang dicapai oleh
Negara-negara Born free (menurut Rostow) seperti Amerika Serikat, Kanada,
Australia, dimana Negara-negara tersebut mencapai tahap tinggal landas tanpa
harus merombak system masyarakat yang tradisional. Hal ini disebabkan oleh
sifat dari masyarakat Negara-negara tersebut terdiri dari imigran yang telah
mempunyai sifit-sifat yang dibutuhkan oleh suatu masyarakat untuk tahap
prasyarat tinggal landas.
3. Tahapan Lepas Landas
Pada
tahap tinggal landas, pertumbuhan ekonomi selalu terjadi. Pada awal tahap ini
terjadi perubahan yang drastis dalam masyarakat seperti seperti revolusi
politik, terciptanya kemajuan yang pesat dalam inovasi, atau berupa terbukanya
pasar baru. Sebagai akibat dari perubahan-perubahan tersebut secara teratur
akan tercipta inovasi-inovasi dan peningkatan investasi. Investasi yang semakin
tinggi ini akan mempercepat laju pertumbuhan pendapatan nasional dan melebihi
tingkat pertumbuhan penduduk. Dengan demikian tingkat pendapatan perkapita
semakin besar.
4. Tahapan
menuju ke kematangan ekonomi
Tahap ini diartikan rostow sebagai masa dimana
masyarakat sudah secara efektif menggunakan teknologi modern pada hampir semua
kegiatan produksi. Pada tahap ini sektor-sektor pemimpin baru akan muncul
menggantikan sektor pemimpin lama yang sudah mengalami kemunduran. Sektor
pemimpin baru ini coraknya ditentukan oleh perkembangan teknologi, kekayaan
alam, sifat-sifat dari tahap lepas landas yang terjadi, dan juga oleh
kebijaksanaan pemerintah.
5. Tahapan
Produksi dan konsumsi massal
Tahap konsumsi tinggi ini merupakan
tahap terakhir dari teori pembangunan ekonomi Rostow. Pada tahap ini perhatian
masyarakat sudah lebih menekankan pada masalah-masalah yang berkaitan dengan
konsumsi dan kesejahteraan masyarakat bukan lagi kepada masalah produksi. Terdapat
3 macam tujuan masyarakat atau negara yaitu:
1. Memperbesar kekuasaan dan pengaruh
ke luar negeri dan kecenderungan ini bisa berakhir pada penjajahan terhadap
bangsa lain.
2. Menciptakan negara kesejahteraan
dengan cara mengusahakan terciptanya pembagian pendapatan yang lebih merata
melalui sistem pajak yang progresif
3. Meningkatkan konsumsi masyarakat
melebihi kebutuhan pokok yang meliputi pula barang yang tahan lama dan barang
mewah.
- Analisis Ekonomi Negara Amerika Serikat dengan Menggunakan Teori Pembangunan EKonomi Rostow
Amerika Serikat
terbentuk dari 13 bekas koloni Inggris selepas Revolusi
Amerika setelah deklarasi kemerdekaan pada tanggal 4 Juli
1776. Pada asalnya,
struktur politiknya ialah sebuah konfederasi.
Tetapi selepas debat yang lama dan terbentuknya Konstitusi Amerika Serikat, koloni ini
akhirnya sepakat untuk membentuk negara federasi.
Pada abad ke-19 kekuatan AS meluas di seluruh benua Amerika Utara.
Melalui paksaan, kekuatan militer, dan diplomasi, AS memperoleh banyak
negara-negara bagian lain di dalam dan di luar negara seperti Kuba dan Filipina.
Walaupun begitu, negara ini mengalami masalah sosial yang buruk. Dalam usaha
untuk mengembangkan wilayah kekuasaan kaum kulit putih, kaum pribumi
Indian telah dijadikan korban. Melalui kekuatan militer, pemusnahan,
penyingkiran serta pembangunan daerah
reservasi, kaum pribumi Indian telah disingkirkan. Di sebelah
selatan, masih ada sistem perbudakan dengan kaum kulit hitam sebagai warga kelas kedua.
Diskriminasi terhadap kaum berwarna merupakan salah satu sebab terjadinya perang
saudara antara negara bagian-negara bagian Utara dan Selatan.
Walaupun sistem perbudakan telah dihapuskan selepas kekalahan negara-negara
bagian Selatan, diskriminasi warna kulit terus merajalela sehingga ke
pertengahan abad ke-20.
Sewaktu era tersebut, negara ini terus maju menjadi sebuah penguasa perindustrian
dunia, yang berterusan sehingga ke abad-20, dikenal sebagai Abad Kegemilangan
Amerika atau the American Century. Dalam abad ini pengaruh Amerika semakin
meluas di arena internasional dan menjadi pusat inovasi
serta teknologi
terunggul di dunia ketika itu. Beberapa sumbangan teknologinya termasuk telepon,
televisi,
komputer,
Internet,
senjata
nuklir, kapal terbang dan perjalanan angkasa luar.
1. Tahapan Tradisional
Revolusi Amerika
Serikat diakibatkan konflik yang menyebabkan protes secara besar-besaran
terhadap pembatasan kepemilikan benda-benda komersial dan kegiatan
perekonomian. Oleh karena itu pada masa awal kemerdekaan atau masa tradisional
perekonomian Amerika lebih mengarag kepada perbaikan system perekonomian hal
ini disebabkan dan juga mengusahakan atas-atas kepemilikan barang-barang
pribadi.
Pemikiran
ekonomi awal di Amerika tidak menunjukkan suatu kekhasan dari suatu pemikiran.
Beberapa pemikiran tersebut mengulas tentang masalah-masalah umum atau
perdebatan ekonomi yang ada di Inggris dan Perancis. Tetapi tidak seluruhnya
demikian, Roger Williams mengemukakan prinsip ‘corporate freedom’ yang
memadukan antara keinginan pemilik (divine commands) dengan
kepentingan perdagangan (needs of commerce). William Penn, salah satu
relasi Sir William Petty, menganalisis hubungan antara ekonomi koloni dan kota
(metropole). Pada masa ini, Penn dengan beberapa pemikir lainnya
mencetuskan pemikiran yang disebut sebagai recurrent leitmotiv:
reformasi moneter, kepercayaan pada kredit dan uang kertas.
2. Tahapan
Transisional
Pada
masa ini terjadi pertentangan antara dua
blok di Amerika. Amerika yang terdiri dari 13 negara bagian itu sebenarnya
merupakan sebuah negara yang terdiri dari 2 blok yang saling bertentangan.
Kedua blok itu adalah Blok Utara yang terdiri atas 4 negara bagian dengan
tokohnya Alexander Hamilton. Blok Selatan terdiri atas 9 negara bagian dengan tokohnya
Thomas Jefferson. Kedua blok itu memiliki banyak perbedaan antara lain : dalam bidang ekonomi, Blok Utara
mendasarkan pada ekonomi industri sedangkan Blok Selatan mendasarkan ekonomi
agraris. Dalam bidang perbudakan, Blok Utara tidak memerlukan Budak, sedangkan
Blok Selatan memerlukan budak. Dalam bidang kepartaian, Blok Utara memiliki
Partai Republik, sedangkan Blok Selatan memiliki Partai Demokrat. Dalam bidang
sosial, Blok Utara bersifat demokratis sedangkan Blok Selatan besifat
aristokratis.
Perang
saudara yang terjadi di AS berlangsung selama ± 4 tahun (1861-1865). Perang
saudara ini sering disebut dengan Civil War atau Perang Abolisi yaitu perang
yang ingin menghapuskan perbudakan, atau juga Perang Suksesi yaitu perang
dimana pihak Selatan ingin memisahkan diri dari pemerintahan pusat. Perang ini
dimenangkan oleh Blok Utara. Perang ini menimbulkan dampak bagi AS, baik
menyangkut masalah-masalah dalam maupun luar negeri, seperti :
a. Penghapusan sistem perbudakan
a. Penghapusan sistem perbudakan
b. Kehancuran perekonomian pada negara
AS bagian Selatan.
c. Munculnya kaum petualang dari AS
bagian utara (yang disebut dengan Carpetbeggars) datang ke wilayah AS bagian
Selatan yang bertujuan untuk melakukan perampokan.
d. Di tingkat tinggi berusaha untuk
memegang jabatan pada tampuk-tampuk pemerintahan agar dapat melakukan korupsi.
e. Di tingkat rendah mereka
melakukan perampokan terhadap harta milik tuan tanah.
f. Timbulnya rasa benci dari pihak AS bagian Selatan terhadap orang-orang Negro yang mendapat persamaan kedudukan dengan orang kulit putih.
f. Timbulnya rasa benci dari pihak AS bagian Selatan terhadap orang-orang Negro yang mendapat persamaan kedudukan dengan orang kulit putih.
Perang
ini dimenangkan oleh blok utara, sehingga pda akhirnya Amerika sesuai dengan
keinginan blok utara menjalankan system perekonomian yang didasarkan pada
ekonomi industry.
3. Tahapan
Lepas Landas
Pada tahun 1920 telah diadakan pemilihan presiden
yang dimenangkan oleh Partai Republik Warren G.Harding. kemudian pada waktu itu
untuk menjaga kemakmuran yang ada dibuatlah kebijakan pemerintah yang sangat
konservatif. Hal ini diyakini bahwa akan dapat membesarkan usaha swasta yang
pada akhirnya mampu membesarkan usaha swasta dan meningkatkan kemakmuran. Ledakan ekonomi yang terjadi seusai
Perang Dunia 1 berupa aliran keuangan yang hancur secara dramatis dan banyak
negara meninggalkan sistem gold standard untuk menggantinya dengan sistem
floating currencies.
Pada tahun 1920-an, setelah perang
usai, terdapat usaha untuk mengembalika sistem gold standards. Sistem ini mampu
menciptakan kondisi yang sangat menguntungkan bagi dunia industry di Amerika.
Sepanjang tahun 1920, usaha swasta menerima dorongan yang substansial, termasuk
pinjaman pembangunan, kontrak perantara yang menguntungkan, dan tunjangan
langsung lainnya. Begitu juga kebijakan partai Republik di bidang pertanian
mendapatkan kecaman besar karena para petani hanya mendapatkan sedikit kemakmuran
bagi pertanian dan naiknya harga hasil pertanian. Hal ini disebabkan adanya
permintaan akan produk pertanian Amerika yang tak terduga pada masa perang.
Kemakmuran ini mendorong kuat para petani untuk berproduksi.
4. Tahapan
Kematangan Ekonomi
Berakhirnya
Perang Dunia II menyebabkan keadaan ekonomi dunia kacau. Perang Dunia II telah
mengeksploitasi banyak tenaga kerja, modal, dan biaya perang sehingga ketika
perang berakhir keadaan perekonomian sangat berantakan. Lahirnya dua kekuatan
adidaya setelah perang dunia dengan sendirinya telah menyebabkan sistem ekonomi
dunia terbelah menjadi dua. Sistem ekonomi dunia setelah Perang Dunia II
terdiri atas sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis. Sistem
ekonomi kapitalis cenderung berkiblat dan didominasi oleh Amerika Serikat.
Sistem ekonomi sosialis cenderung berkiblat dan didominasi oleh Uni Soviet.
Pada masa ini ekonomi Amerika mengalami kematangan karena Amerika dapat
mendominasi perekonomian Negara lain dengan system kapitalisnya. Amerika
Serikat sebagai pemimpin kapitalis menyatakan bahwa sistem perekonomian
kapitalis merupakan sistem perekonomian terbaik di dunia. Hal itu disebabkan
sistem perekonomian kapitalis menekankan pada bentuk persaingan bebas sesuai
nilai liberal.
5. Tahapan
Produksi dan Konsumsi Massal
Zaman
Konsumsi Massal Tinggi (the age of high mass-consumption). Ini adalah suatu
tahapan dimana sektor-sektor industri yang utama beralih ke produksi
barang-barang konsumsi yang awet (durables) dan jasa. Tingkat pendapatan per
kapita mencapai suatu titik di mana bagi banyak orang pendapat ini telah
melampaui pengeluaran untuk kebutuhan dasar. Penduduk yang tinggal di kota-kota
semakin banyak dan juga jumlah yang bekerja di kantor-kantor atau jenis
pekerjaan yang membutuhkan ketrampilan semakin bertambah. Kemakmuran yang
dicapai menyebabkan lebih banyak dana yang dialihkan untuk keperluan jaminan
sosial dan tunjangan sosial. Maka timbullah apa yang dinamakan negara
kesejahteraan (welfare states). Ciri yang menentukan dari tahapan ini adalah produksi
mobil secara massal dan murah. Amerika Serikat telah memasuki tahapan ini
secara penuh.
Dari
1870-1900, Amerika Serikat menjadi negara industri terbesar di dunia. Mereka
muncul sebagai pemimpin dalam produksi dagang dari kayu dan baja serta pertambangan
batu bara, besi, emas dan perak. Secara keseluruhan, bangsa ini mengalami
ledakan yang menakjubkan dalam skala industri dan tingkat produksi. Pada
pergantian abad, industrialisasi telah merubah perdagangan, organisasi bisnis,
lingkungan, tempat kerja, dan kehidupan rumah tangga sehari-hari. Pertumbuhan industri di Amerika
Serikat didorong oleh sumber daya yang melimpah, tenaga kerja
murah dan kemajuan teknologi.
DAFTAR
PUSTAKA
Budiman, Arief. 2000, Teori Pembangunan
Dunia Ketiga, Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama
Fakih, Mansour. 2001. Sesat Pikir Teori
Pembangunan dan Globalisasi. Yogyakarta: Insist Press
http://mrjoxfadh.blogspot.com/2011/07/teori-5-tahapan-pembangunan-menurut-w-w.html
No comments:
Post a Comment