Saturday 25 May 2013

IMPLEMENTASI TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI W. ROSTOW DI NEGARA AMERIKA SERIKAT



BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
 Teori pembangunan ekonomi dari Rostow ini sangat popular dan paling banyak mendapatkan komentar dari para ahli. Teori ini pada mulanya merupakan artikel Rostow yang dimuat dalam Economics Journal (maret 1956) dan kemudian dikembangkannya lebih lanjut dalam bukunya yang berjudul The Stages of Economic Growth (1960). Menurut pengklasifikasian Todaro, teori Rostow ini dikelompokkan ke dalam model jenjang linier (linier stages model).
Menurut Rostow, proses pembangunan ekonomi bisa dibedakan ke dalam 5 tahap yaitu mesyarakat tradisional (the traditional society), prasyarat untuk tinggal landas (the preconditions for take-off), tinggal landas (the take-off), menuju kedewasaan (the drive to maturity), dan masa konsumsi tinggi (the age of higt mass-consumtion)
Dasar pembedaan tahap pembangunan ekonomi menjadi 5 tahap tersebut adalah karakteristik perubahan keadaan ekonomi, social dan politik yang terjadi. Menurut Rostow, pembangunan ekonomi atau proses transformasi suatu masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern merupakan proses yang multi-dimensional. Pembangunan ekonomi bukan hanya berarti perubahan struktur ekonomi suatu Negara yang ditunjukkan oleh menurunnya peranan sector pertanian dan peningkatan peranan sector industri saja.

Oleh karena itu, berdasarkan teori tersebut penulis ingin menganalisis teori tersebut dengan Negara Amerika Serikat yang mana pada saat ini Amerika Serikat merupakan Negara maju dengan Industri yang berperan utama dalam system ekonominya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu teori pembangunan ekonomi Rostow?
2.      Apa saja tahapan-tahapan yang diperlukan dalam teori pembangunan ekonomi Rostow?
3.      Bagaimana tahapan-tahapan teori pembangunan ekonomi Rostow dalam implementasinya terhadap Negara Amerika Serikat?
C.    Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan  apa itu teori pembangunan eknomi Rostow, apa saja tahapan-tahapan yang ada dalam teori tersebut dan juga berusaha untuk  menganalisis pembangunan ekonomi Negara Amerika Serikat dengan menggunakan teori pembangunan ekonomi Rostow.

D.    Tinjauan Teoritis
Makalah ini menggunakan teori pembangunan ekonomi Rostow. Teori ini menjelaskan adanya 5 tahapan dalam proses pembangunan dan Negara-negara akan melewati beberapa tahapan yang utama ini. Tahapan-tahapan ini antara lain yaitu sebagai berikut:
1.      Tahapan Tradisional
2.      Tahapan Transisional
3.      Tahapan lepas landas
4.      Tahapan menuju ke kematangan ekonomi
5.      Tahapan Produksi dan konsumsi massal
 





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian dan Tahapan-Tahapan dalam Teori Pembangunan Ekonomi Rostow
 W. W Rostow adalah seorang ahli ekonomi ,Teori ini berawal dari artikel Rostow yang dimuat dalam economics journal maret 1956. Dan kemudian dikembangkan lebih lanjut dalam bukunya. Teori rostow ini dikelompokkan kedalam model jenjang linier (linier stages moder).
W.W. Rostow merupakan seorang ekonom Amerika Serikat yang menjadi Bapak Teori Pembangunan dan Pertumbuhan. Teorinya mempengaruhi model pembangunan di hampir  semua Dunia Ketiga. Pikiran Rostow pada dasarnya dikembangkan dalam konteks perang dingin serta membendung pengaruh sosialisme. Itulah makanya, pikiran Rostow pertama dituangkan dalam makalah yang secara jelas sebagai manifesto non-komunis. Dalam tulisan yang berjudul The Stages of Economic Growth: A Non-Communist Manifesto, Rostow membentangkan pandangannya tentang modernisasi yang dianggapnya sebagai cara untuk membendung semangat sosialisme.
Menurut Rostow proses pembangunan ekonomi bisa dibedakan kedalam lima tahap. Lima tahap tersebut adalah karakteristik perubahan keadaan ekonomi, social dan politik yang terjadi. Proses pembangunan ekonomi menurut W.W Rostow bisa dibedakan dalam 5 tahap, yaitu :

1.      Tahapan Tradisional
 Sistem ekonomi yang mendominasi masyarakat tradisional adalah pertanian, dengan cara-cara bertani yang tradisional. Produktivitas kerja manusia lebih rendah bila dibandingkan dengan tahapan pertumbuhan berikutnya. Masyarakat ini dicirikan oleh struktur hirarkis sehingga mobilitas sosial dan vertikal rendah. Pada masyarakat tradisional ilmu pengetahuan belum begitu banyak dikuasai , karena masyarakat pada saat itu, masih mempercayai kepercayaan-kepercayaan tentang kekuatan diluar kekuasaan menusia atau hal gaib . manusia yang percaya akan hal demikian, tunduk kepada alam dan belum bias menguasai alam akibatnya produksi sangat terbatas masyarakat tradisioanal itu cenderung bersifat statis (kemajuan berjalan sangat lamban) produksi dipakai untuk konsumsi sendiri, tidak ada di investasi. Generasi ke generasi tidak ada perkembangan, dalam hal ini yaitu antara orangtua dan anaknya, memilki pekerjaan yang sama dan kedudukan yang sederajat .
Ciri-ciri tahap masyarakat tradisional adalah sebagai berikut:
1.      Fungsi Produksi terbatas, cara produksi masih primitif, dan tingkat              produktifitas masyarakat rendah.
2.      Struktur sosial bersifat hierarkis, yaitu kedudukan masyarakat tidak berbeda dengan nenek moyang mereka.3
3.      Kegiatan politik dan pemerintahan di daerah-daerah berada di tangan tuan tanah.

2.       Tahapan Transisional
Selama tahapan ini, tingkat investasi menjadi lebih tinggi dan hal itu memulai sebuah pembangunan yang dinamis. Model perkembangan ini merupakan hasil revolusi industri. Konsekuensi perubahan ini, yang mencakup juga pada perkembangan pertanian, yaitu tekanan kerja pada sektor-sektor primer berlebihan. Sebuah prasyarat untuk pra-kondisi tinggal landas adalah revolusi industri yang berlangsung dalam satu abad terakhir.
Tahap prasyarat tinggal landas ini mempunyai 2 corak. Pertama adalah tahap prasyarat lepas landas yang dialami oleh Negara Eropa, Asia, Timur tengah, dan Afrika, dimana tahap ini dicapai dengan perombakann masyarakat tradisional yang sudah lama ada. Corak yang kedua adalah tahap prasyarat tinggal landas yang dicapai oleh Negara-negara Born free (menurut Rostow) seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, dimana Negara-negara tersebut mencapai tahap tinggal landas tanpa harus merombak system masyarakat yang tradisional. Hal ini disebabkan oleh sifat dari masyarakat Negara-negara tersebut terdiri dari imigran yang telah mempunyai sifit-sifat yang dibutuhkan oleh suatu masyarakat untuk tahap prasyarat tinggal landas.

3.      Tahapan Lepas Landas
Pada tahap tinggal landas, pertumbuhan ekonomi selalu terjadi. Pada awal tahap ini terjadi perubahan yang drastis dalam masyarakat seperti seperti revolusi politik, terciptanya kemajuan yang pesat dalam inovasi, atau berupa terbukanya pasar baru. Sebagai akibat dari perubahan-perubahan tersebut secara teratur akan tercipta inovasi-inovasi dan peningkatan investasi. Investasi yang semakin tinggi ini akan mempercepat laju pertumbuhan pendapatan nasional dan melebihi tingkat pertumbuhan penduduk. Dengan demikian tingkat pendapatan perkapita semakin besar.

4.      Tahapan menuju ke kematangan ekonomi
 Tahap ini diartikan rostow sebagai masa dimana masyarakat sudah secara efektif menggunakan teknologi modern pada hampir semua kegiatan produksi. Pada tahap ini sektor-sektor pemimpin baru akan muncul menggantikan sektor pemimpin lama yang sudah mengalami kemunduran. Sektor pemimpin baru ini coraknya ditentukan oleh perkembangan teknologi, kekayaan alam, sifat-sifat dari tahap lepas landas yang terjadi, dan juga oleh kebijaksanaan pemerintah.

5.      Tahapan Produksi dan konsumsi massal
 Tahap konsumsi tinggi ini merupakan tahap terakhir dari teori pembangunan ekonomi Rostow. Pada tahap ini perhatian masyarakat sudah lebih menekankan pada masalah-masalah yang berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat bukan lagi kepada masalah produksi. Terdapat 3 macam tujuan masyarakat atau negara yaitu:
1.      Memperbesar kekuasaan dan pengaruh ke luar negeri dan kecenderungan ini bisa berakhir pada penjajahan terhadap bangsa lain.
2.     Menciptakan negara kesejahteraan dengan cara mengusahakan terciptanya pembagian pendapatan yang lebih merata melalui sistem pajak yang progresif
3.      Meningkatkan konsumsi masyarakat melebihi kebutuhan pokok yang meliputi pula barang yang tahan lama dan barang mewah.

  1. Analisis Ekonomi Negara Amerika Serikat dengan Menggunakan Teori Pembangunan EKonomi Rostow
 Amerika Serikat terbentuk dari 13 bekas koloni Inggris selepas Revolusi Amerika setelah deklarasi kemerdekaan pada tanggal 4 Juli 1776. Pada asalnya, struktur politiknya ialah sebuah konfederasi. Tetapi selepas debat yang lama dan terbentuknya Konstitusi Amerika Serikat, koloni ini akhirnya sepakat untuk membentuk negara federasi.
Pada abad ke-19 kekuatan AS meluas di seluruh benua Amerika Utara. Melalui paksaan, kekuatan militer, dan diplomasi, AS memperoleh banyak negara-negara bagian lain di dalam dan di luar negara seperti Kuba dan Filipina. Walaupun begitu, negara ini mengalami masalah sosial yang buruk. Dalam usaha untuk mengembangkan wilayah kekuasaan kaum kulit putih, kaum pribumi Indian telah dijadikan korban. Melalui kekuatan militer, pemusnahan, penyingkiran serta pembangunan daerah reservasi, kaum pribumi Indian telah disingkirkan. Di sebelah selatan, masih ada sistem perbudakan dengan kaum kulit hitam sebagai warga kelas kedua. Diskriminasi terhadap kaum berwarna merupakan salah satu sebab terjadinya perang saudara antara negara bagian-negara bagian Utara dan Selatan. Walaupun sistem perbudakan telah dihapuskan selepas kekalahan negara-negara bagian Selatan, diskriminasi warna kulit terus merajalela sehingga ke pertengahan abad ke-20.
Sewaktu era tersebut, negara ini terus maju menjadi sebuah penguasa perindustrian dunia, yang berterusan sehingga ke abad-20, dikenal sebagai Abad Kegemilangan Amerika atau the American Century. Dalam abad ini pengaruh Amerika semakin meluas di arena internasional dan menjadi pusat inovasi serta teknologi terunggul di dunia ketika itu. Beberapa sumbangan teknologinya termasuk telepon, televisi, komputer, Internet, senjata nuklir, kapal terbang dan perjalanan angkasa luar.
1.      Tahapan Tradisional
 Revolusi Amerika Serikat diakibatkan konflik yang menyebabkan protes secara besar-besaran terhadap pembatasan kepemilikan benda-benda komersial dan kegiatan perekonomian. Oleh karena itu pada masa awal kemerdekaan atau masa tradisional perekonomian Amerika lebih mengarag kepada perbaikan system perekonomian hal ini disebabkan dan juga mengusahakan atas-atas kepemilikan barang-barang pribadi.
Pemikiran ekonomi awal di Amerika tidak menunjukkan suatu kekhasan dari suatu pemikiran. Beberapa pemikiran tersebut mengulas tentang masalah-masalah umum atau perdebatan ekonomi yang ada di Inggris dan Perancis. Tetapi tidak seluruhnya demikian, Roger Williams mengemukakan prinsip ‘corporate freedom’ yang memadukan antara keinginan pemilik (divine commands) dengan kepentingan perdagangan (needs of commerce). William Penn, salah satu relasi Sir William Petty, menganalisis hubungan antara ekonomi koloni dan kota (metropole). Pada masa ini, Penn dengan beberapa pemikir lainnya mencetuskan pemikiran yang disebut sebagai recurrent leitmotiv: reformasi moneter, kepercayaan pada kredit dan uang kertas.
2.      Tahapan Transisional
            Pada masa ini  terjadi pertentangan antara dua blok di Amerika. Amerika yang terdiri dari 13 negara bagian itu sebenarnya merupakan sebuah negara yang terdiri dari 2 blok yang saling bertentangan. Kedua blok itu adalah Blok Utara yang terdiri atas 4 negara bagian dengan tokohnya Alexander Hamilton. Blok Selatan terdiri atas 9 negara bagian dengan tokohnya Thomas Jefferson. Kedua blok itu memiliki banyak perbedaan antara lain : dalam bidang ekonomi, Blok Utara mendasarkan pada ekonomi industri sedangkan Blok Selatan mendasarkan ekonomi agraris. Dalam bidang perbudakan, Blok Utara tidak memerlukan Budak, sedangkan Blok Selatan memerlukan budak. Dalam bidang kepartaian, Blok Utara memiliki Partai Republik, sedangkan Blok Selatan memiliki Partai Demokrat. Dalam bidang sosial, Blok Utara bersifat demokratis sedangkan Blok Selatan besifat aristokratis.
Perang saudara yang terjadi di AS berlangsung selama ± 4 tahun (1861-1865). Perang saudara ini sering disebut dengan Civil War atau Perang Abolisi yaitu perang yang ingin menghapuskan perbudakan, atau juga Perang Suksesi yaitu perang dimana pihak Selatan ingin memisahkan diri dari pemerintahan pusat. Perang ini dimenangkan oleh Blok Utara. Perang ini menimbulkan dampak bagi AS, baik menyangkut masalah-masalah dalam maupun luar negeri, seperti :
a. Penghapusan sistem perbudakan
b. Kehancuran perekonomian pada negara AS bagian Selatan.
c. Munculnya kaum petualang dari AS bagian utara (yang disebut dengan Carpetbeggars) datang ke wilayah AS bagian Selatan yang bertujuan untuk melakukan perampokan.
d. Di tingkat tinggi berusaha untuk memegang jabatan pada tampuk-tampuk pemerintahan agar dapat melakukan korupsi.
e. Di tingkat rendah mereka melakukan perampokan terhadap harta milik tuan tanah.
f. Timbulnya rasa benci dari pihak AS bagian Selatan terhadap orang-orang Negro yang mendapat persamaan kedudukan dengan orang kulit putih.
            Perang ini dimenangkan oleh blok utara, sehingga pda akhirnya Amerika sesuai dengan keinginan blok utara menjalankan system perekonomian yang didasarkan pada ekonomi industry.
3.      Tahapan Lepas Landas
 Pada tahun 1920 telah diadakan pemilihan presiden yang dimenangkan oleh Partai Republik Warren G.Harding. kemudian pada waktu itu untuk menjaga kemakmuran yang ada dibuatlah kebijakan pemerintah yang sangat konservatif. Hal ini diyakini bahwa akan dapat membesarkan usaha swasta yang pada akhirnya mampu membesarkan usaha swasta dan meningkatkan kemakmuran.          Ledakan ekonomi yang terjadi seusai Perang Dunia 1 berupa aliran keuangan yang hancur secara dramatis dan banyak negara meninggalkan sistem gold standard untuk menggantinya dengan sistem floating currencies.
            Pada tahun 1920-an, setelah perang usai, terdapat usaha untuk mengembalika sistem gold standards. Sistem ini mampu menciptakan kondisi yang sangat menguntungkan bagi dunia industry di Amerika. Sepanjang tahun 1920, usaha swasta menerima dorongan yang substansial, termasuk pinjaman pembangunan, kontrak perantara yang menguntungkan, dan tunjangan langsung lainnya. Begitu juga kebijakan partai Republik di bidang pertanian mendapatkan kecaman besar karena para petani hanya mendapatkan sedikit kemakmuran bagi pertanian dan naiknya harga hasil pertanian. Hal ini disebabkan adanya permintaan akan produk pertanian Amerika yang tak terduga pada masa perang. Kemakmuran ini mendorong kuat para petani untuk berproduksi.
4.      Tahapan Kematangan Ekonomi
Berakhirnya Perang Dunia II menyebabkan keadaan ekonomi dunia kacau. Perang Dunia II telah mengeksploitasi banyak tenaga kerja, modal, dan biaya perang sehingga ketika perang berakhir keadaan perekonomian sangat berantakan. Lahirnya dua kekuatan adidaya setelah perang dunia dengan sendirinya telah menyebabkan sistem ekonomi dunia terbelah menjadi dua. Sistem ekonomi dunia setelah Perang Dunia II terdiri atas sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis. Sistem ekonomi kapitalis cenderung berkiblat dan didominasi oleh Amerika Serikat. Sistem ekonomi sosialis cenderung berkiblat dan didominasi oleh Uni Soviet. Pada masa ini ekonomi Amerika mengalami kematangan karena Amerika dapat mendominasi perekonomian Negara lain dengan system kapitalisnya. Amerika Serikat sebagai pemimpin kapitalis menyatakan bahwa sistem perekonomian kapitalis merupakan sistem perekonomian terbaik di dunia. Hal itu disebabkan sistem perekonomian kapitalis menekankan pada bentuk persaingan bebas sesuai nilai liberal.
5.      Tahapan Produksi dan Konsumsi Massal
Zaman Konsumsi Massal Tinggi (the age of high mass-consumption). Ini adalah suatu tahapan dimana sektor-sektor industri yang utama beralih ke produksi barang-barang konsumsi yang awet (durables) dan jasa. Tingkat pendapatan per kapita mencapai suatu titik di mana bagi banyak orang pendapat ini telah melampaui pengeluaran untuk kebutuhan dasar. Penduduk yang tinggal di kota-kota semakin banyak dan juga jumlah yang bekerja di kantor-kantor atau jenis pekerjaan yang membutuhkan ketrampilan semakin bertambah. Kemakmuran yang dicapai menyebabkan lebih banyak dana yang dialihkan untuk keperluan jaminan sosial dan tunjangan sosial. Maka timbullah apa yang dinamakan negara kesejahteraan (welfare states). Ciri yang menentukan dari tahapan ini adalah produksi mobil secara massal dan murah. Amerika Serikat telah memasuki tahapan ini secara penuh.
Dari 1870-1900, Amerika Serikat menjadi negara industri terbesar di dunia. Mereka muncul sebagai pemimpin dalam produksi dagang dari kayu dan baja serta pertambangan batu bara, besi, emas dan perak. Secara keseluruhan, bangsa ini mengalami ledakan yang menakjubkan dalam skala industri dan tingkat produksi. Pada pergantian abad, industrialisasi telah merubah perdagangan, organisasi bisnis, lingkungan, tempat kerja, dan kehidupan rumah tangga sehari-hari. Pertumbuhan industri di Amerika Serikat didorong oleh sumber daya yang melimpah, tenaga kerja murah dan kemajuan teknologi.










DAFTAR PUSTAKA
Budiman, Arief. 2000, Teori Pembangunan Dunia Ketiga, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama     
Fakih, Mansour. 2001. Sesat Pikir Teori Pembangunan dan Globalisasi. Yogyakarta: Insist Press
http://mrjoxfadh.blogspot.com/2011/07/teori-5-tahapan-pembangunan-menurut-w-w.html

No comments:

Post a Comment